Sebelumnya saya mengucapkan Selamat tahun baru 2013, semoga di tahun ini menjadi lebih baik dari kemarin-kemarin.
Tahun baru……pasti menjadi moment-moment yang ditunggu oleh semua orang, karena hanya setahun sekali. Semua orang ingin melupakan segala kekecewaannya sejenak, hanya untuk sekedar menikmati suasana dan kemeriahan di tahun baru ini. Indahnya kembang api menghiasi kemeriahan saat detik-detik pergantian tahun. Semua orang tersipu menikmati indahnya kembang api yang begitu indah menghiasi langit yang mendung dan sedikit grimis. Namun hal itu tidak mematahkan semangat warga Jogja untuk tetap keluar rumah dan kumpul-kumpul di keramaian untuk menghabiskan tahun 2012 dan menyambut tahun 2013. Di Jogja cuaca malam itu memang agak sedikit tidak mendukung, karena mulai sore hari langit sudah menampakkan mendungnya. Dan habis magrib barulah turun hujan yang kelamaan malah semakin deras. Sampai malam hari dan menjelang detik-detik pergantian tahunpun masih tetap turun hujan.
Tapi walau hujan menghiasi malam itu namun antusiasme warga Jogja tetap besar dan keluar rumah untuk sekedar menghabiskan waktu di tahun baru yang hampir usai. Saya pun juga tidak ketinggalan dengan yang lain, untuk keluar rumah dan menikmati pergantian tahun walau hujan tetap menyelimuti. Berkeliling Jogja sembari menikmati hujan, dan mulia dari lapangan Paseban Bantul tepatnya depan kantor Bupati Bantul ramai sekali dipadati mulai dari anak-anak, ramaja, bahkan sampai orangtua ada di situ. Lanjut lagi menuju 0KM, dan jalanan pun sangat macet sekali. Walau hujan namun di 0km tetap saja ramai, bahkan di sekaten alun-alun Jogja yang juga diadakan setahun sekali itu tak ketinggalan kalah ramainya dengan 0km. setelah selasai muter-muter di alun-alun utara barulah menuju alun-alun kidul yang juga tak kalah ramainya. Puas menikmati kemacetan dan keramain di Jogja kota, saya pun berlanjut menuju Pasar Seni Gabusan yang saat itu sedang berlangsung konser koesplusan. Saat pergantian tahun banyak kembang api menghiasi langit mendung yang sedkit grimis malam itu. Semakin malam bukan semakin sepi namun malah semakin ramai sekali.
Kita lupakan sejenak terkait malam pergantian tahun 2012-2013. Saat tepat hari pertama di tahun 2013, bagi sebuah keluarga di Ngentakrejo Lendah Kulon Progo hari itu bukan menjadi hari yang menyenangkan. Bahkan menjadi hari terburuk di sepanjang hidupnya. Mereka tidak menyangka hal terburuk di keluarganya akan terjadi saat semua orang bersenang-senang menikmati libur tahun baru. Sore hari kemarin seorang anak berumur 9 tahun dan baru kelas 2 Sekolah Dasar. Anak itu bersama 3 orang temannya sang juga seumuran dengannya, mereka asyik bermain air di sungai dan waktu itu aliran air sungai yang sangat deras karena semalaman hujan deras melanda kawasan Jogja. Tak dipungkiri hal buruk pun terjadi pada anak-anak tersebut. Mereka semua jatuh ke sungai, namun 3 bocah bisa berenang dan berhasil menggir ke daratan. Tapi 1 anak lagi yang bernama DAFA telah hanyut terseret derasnya air sungai. Ketiga temannya hanya bisa menangis melihat kawannya hilang dan tidak terlihat lagi wujudnya. Merekapun berlarian sambil teriak minta tolong, membuat semua orang penasaran apa yang terjadi.
Karena masih berada di desa sehingga toleransinya pun masih begitu erat sekali. Para warga berbondong-bondong menuju kesungai. Untuk yang laki-laki banyak yang membawa peralatan untuk mencari akan tersebut. Karena aliran air sungai yang saat itu sangat deras juga menghambat jalannya pencarian, namun semua orang tetap berusaha keras untuk mencari DAFA bocah yang hilang itu. Aparat kepolisian pun juga tidak ketinggalan. Polsek Lendah yang menurunkan kira-kira 7 anak buahnya untuk membantu dalam pencarian. Sudah hampir 1 jam bocah malang itu belum juga diketemukan dan hari pun sudah semakin sore. Warga pun hanya berharap walau bagaimana keadaan bocah itu nantinya, namun bisa diketemukan sebelum malam hari. Karena jika sudah petang akan semakin sulit dalam pencarian, dan dikhawatirkan akan itu akan terbawa sampai ke sungai progo dan akhirnya akan sampai ke laut selatan.
Setelah hampir 2jam lebih para warga berkecimpung di sungai, akhirnya akan itu bisa diketemukan. Namun sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Orangtua dari anak tersebut tidak kuasa menahan tangisnya. Anak itu merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Warga pun tumpah ruwah di rumah duka. Setelah dilakukan penelitian oleh Polsek Lendah kejadian itu murni kecelakaan bukan karena hal disengaja. Jenazah Dafa akan disemayakan pada hari Rabu 2 Januari 2013 jam 13.00.
Kejadian tersebut sangat mengejutkan warga sekitar, karena hal itu bertepatan dengan 2 tahun lalu tetangga saya yang juga masih anak-anak kelas 4 Sekolah Dasar juga meninggal di Pantai Glagah Kulon Progo Yogyakarta. Kejadian itu juga bertepatan pas tahun baru ketika keluarga itu sedang berlibur di Pantai Glagah.
Dengan kejadian ini semoga untuk para orang tua lebih ekstra hati-hati mengawasi anak-anaknya dalam bermain. Terlebih saat musim liburan seperti sekarang ini, dan jika berlibur para orang tua jangan hanya enak sendiri namun harus tetap menjaga anaknya. Memang takdir tidak bisa dielakkan lagi, namun kita hanya bisa menjaga dan berhati-hati dalam segala hal.
Maaf tidak dilampirkan foto, karena situasi kemarin yang begitu panik sehingga tidak sempat untuk mengambil fotonya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H