Lihat ke Halaman Asli

Kisahku Saat Detik-detik Bertobat dan Inspirasinya

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayup sayup suara itu menyentuh hati dan sanubariku, Seketika hatiku luluh tak berdaya hancur berkeping keping dan takut yang tiada kiranya, teringat akan masa penuh dosa, rasa penuh bersalah dimana jiwa dan raga ini melupakan tentang sang Pencipta,

Duh Gusti . . ! Maafkanlah hambamu ini...

Bismillah,
Selamat beraktivitas Kompasianer, Okta Aditya akan berbagi kembali tentang cerita sewaktu mendapatkan "inspirasi" untuk bertobat kepada Sang Pencipta Alam Semesta,
begini ceritanya :

Hari Sabtu akhirnya datang juga, saya beranjak bangun dari tempat tidur untuk memulai aktivitas perkerjaan saya, tepat pukul 6 pagi berangkat menuju rumah bos saya di didekat polres bekasi untuk mengambil kunci kunci mobil yang dijual di showroom mobil bekas, ya, saya berkerja sebagai tukang cuci, poles plus merawat mobil danganggan, istilahnya dikalangan jual beli mobil, saya adalah "anak buah showroom"

sekitar pukul 7 lebih saya sampai kembali ke tempat showroom sekaligus rumah tinggal saya, maklum saya adalah perantauan dari jawa timur tepatnya di bojonegoro, sebelah barat kota Metropolitan Surabaya, jadi saya berkerja dan istirahat disitu.

Sesampai di dpan toko, pintu pagar saya buka dan teman seperkerja saya bernama Ustman juga turut membantu membuka pintu rooling door dibelakang saya, setelah itu mulai menata mobil di depan yang kira kira jumlahnya ada 20 an unit, saya sebagai sopirnya, dan Ustman sebagai juru parkirnya, sebenarnya saya tidak bisa nyetir, tapi gara gara saya selalu iseng maju mundur akhirnya bisa juga walau sekadar menata mobil belok kanan kiri, dan Alhamdulillah bos saya percaya, mengingat memang sudah hampir 2 tahun berkerja dengannya,

Mobil sudah tertata rapi, dan gilirannya untuk mencuci 8 mobil dibarisan terdepan, berdua dengan Ustman, setelah kurang lebih sejam mencuci, lantai bagian dalam dipel dengan bersih, Ustman yang ngemocengin sekaligus mengelap basah mobil yang berada di dalam showroom, waktu tidak terasa sudah menunjukan pukul 9 pagi, dan bagian marketing Mbak Susi dan Om Kikin juga sudah datang, saatnya saya mulai santai sejenak sambil minum kopi hangat di iringi rokok kesukaanku Djarum super, ngobrol dengan Ustman mengenai rencana nanti malam,

Ustman : "Gimana ta nanti malem, lo jadi ke kemayoran kagak?"

Okta : "Jadilah man, ntar ye ane berangkat jam 9 habis nganterin kunci"

Usman : "Oke ta, tapi ente pikir lagi, buat apa lo bela belain terus pacaran kayak gitu, udah jauh, trus pacar lo ga seiman lagi ma lo, ntar lo nya nyesel jika kejebak tentang agama yang berlainan"

Okta : "man, namanya jodoh itu kadang kita gatau man, biarin ajadeh, yang penting gada masalah, bikin seneng aje man"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline