Syair Menguak Tabir
Syair mengalir tak terpikir
Mendesir mengukir takdir menguak tabir
Bergulir liar hancur kelakar
Tangis membulir melukis gusar
Rintik menitik menjadi polemik
Membuahkan ketidaknyamanan, mengusik
Percik-percik menghardik, pelik
Kelak akan berbalik
Berdedikasi dikebiri
Tak berdedikasi diopeni
Hanya untuk satu kalimat
"Demi kepentingan pribadi
Banyak yg tak sadar merasa
Namun kesadaran pun tak punya kuasa
Waktu tanpa kasar melibas rumangsa
Jumawa akan sirna pada saatnya
Disini baru akan hujan
Mengalirkan kebahagiaan
Menghancurkan ratapan
Membungkam arogan
Tabir tersibak semua kan binasa
Yang buta akan melihat warna
Hanya hitam yang bersisa
Tersisih diam menunggu sirna
Kelak pelangi kan bersua
Indah mewangi melantunkan bahagia
Selamat tinggal jumawa
Empati pun kelak kan tiada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H