Lihat ke Halaman Asli

Okta Chandra RK

Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Pelita Hati

Diperbarui: 7 November 2022   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi oleh Okta Chandra RK 

Pelita hati

Hati ini gelap, hitam legam
Seperti kapal yang karam
Bentuknya tak beraturan, hanya seonggok logam
Tak ada harapan untuk didaur ulang

Menjunjung kejujuran penuh dengan ujian
Mencoba menjadi putih namun selalu terbelokkan
Ke arah abu-abu yang terkadang hitam
Terombang ambing oleh lingkungan, hingga akhirnya karam

Hal baik tak memiliki nilai
Uang lah yang menjadi acuan kebenaran
Membangun pandangan yang terbaik bagi pemiliknya
Menghantui setiap insan yang belum terlalu punya

Menghargai dan menghormati selalu diberi pada orang yang berada
Memiliki jabatan ataupun segalanya
Mereka mungkin lupa, bahwa semua itu sementara
Roda kehidupan akan segera menggantikan

Berjalan lurus berat menentang arus
Mengikuti arus melawan prinsip diri yang menghunus
Menggapai cahaya kebenaran perlahan dengan mengatur arus
Hati ini pelita dari legamnya jiwa, jangan sampai tergerus arus yang rakus

Benar atau salah kini bias
Hal salah seolah benar, bahkan dibuat benar
Benar dipersalahkan karena tidak sesuai lingkungan
Mayoritas yang berkuasa, lingkungan membentuk segalanya

Ya Allah jadilah pelita hati untuk hati yang legam ini
Berilah cahaya dari setiap langkah yang akan dijalani
Jauhkan diri ini dari kelamnya duniawi
Berikan kemudahan dalam menjaga diri
Agar lingkungan tidak menguasai

Cahaya ini redup seolah tak sanggup
Setitik terang ini menjadi pedoman hidup
Seberapa kerasnya teriakan yang tertiup
Tetap akan berjalan dengan telinga yang tertutup

Pelita ini jalan kebenaran
Menuju kehidupan yang tak berakhiran
Kekal abadi dalam tujuan
surgaMu yang penuh kebahagiaan
 
Pelita ini adalah sebuah prinsip
Simbol benteng diri terpaan hidup
Pelindung dari lingkungan yang mencoba meraup
Setiap kebaikan dari hidup

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline