Lihat ke Halaman Asli

Program Jago Centing, Sudahkah Kamu Mengenalnya?

Diperbarui: 7 Juli 2022   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program Jago Centing (Program Jagongan Cegah Stunting), merupakan program mengatasi stunting yang dibuat oleh Pemerintah Kota Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya yang menargetkan Zero Stunting di kota pahlawan ini berharap warga mengetahui bahwa pencegahan stunting mudah dan tidak mahal. Pemkot Surabaya  ingin memberi para orang tua kesadaran akan seberapa pentingnya kesehatan anak dan masalah ekonomi tidak dapat menjadi alasan karena tersedia banyak sekali bahan makanan sehat yang dapat dipenuhi dengan harga murah seperti tempe, tahu, ikan, dan lainnya, bukan hanya itu menjaga lingkungan agar tetap  bersih seperti tidak merokok didekat ibu hamil dan selalu mencuci tangan juga mengambil peran besar dalam pencegahan stunting.

Program tersebut digelar di wilayah yang angka stunting-nya tinggi, Tercatat ada 10 kelurahan dengan kasus tertinggi. Yakni, Wonokusumo, Pegirian, Sidotopo Wetan, Tanah Kali Kedinding, Bulak Banteng, Morokrembangan, Putat Jaya, Lontar, Asemrowo, dan Babat Jerawat. Di Kecamatan Kenjeran ada tiga, yakni Kelurahan Sidotopo Wetan, Tanah Kali Kedinding, dan Bulak Banteng.

Diketahui, jumlah kasus stunting di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 27,67 persen. Walaupun angka tersebut berhasil ditekan, tetapi angka ini masih lebih tinggi dibandingkan toleransi maksimal stunting yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu kurang dari 20 persen. Berdasarkan titik sebaran, 14 provinsi memiliki tingkat stunting di atas angka nasional (27,6 persen). Daerah dengan stunting tertinggi berada di kawasan tengah dan timur Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua. Hampir semua provinsi di pulau tersebut memiliki tingkat stunting di atas rata-rata nasional. Hanya Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara yang memiliki tingkat stunting di bawah rata-rata nasional. Daerah Jawa merupakan daerah dengan tingkat stunting terendah, namun belum mencapai angka bebas.

Pemerintah telah mengupayakan segala cara untuk mengatasi stunting, usaha yang dilakukan tergolong cukup lama mengingat jumlah penduduk Indonesia cukup banyak, namun apakah sebenarnya program pemerintah dalam mengatasi stunting sudah cukup diketahui. Dalam merealisasikan suatu hal yang besar dibutuhkan kontribusi dari berbagai pihak, pemerintah juga membutuhkan rakyat untuk ikut serta dalam menggaungkan stunting. Mahasiswa yang kerap dijuluki penerus suara rakyat dan merupakan agent of change memiliki peran yang besar dalam mensukseskan program pemerintah terutama pemberantasan stunting ini. Namun apakah semua mahasiswa sudah mengerti mengenai program pemerintah dalam mengatasi stunting?

Dalam penanganan permasalahan stunting di Indonesia dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak terutama pihak-pihak bidang kesehatan. Meskipun begitu kita mahasiswa juga dapat  berperan dalam permasalahan ini, upaya yang dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan program pengabdian masyarakat yang dapat diciptakan dan dilaksanakan, seperti mengadakan pengecekan status gizi ibu hamil dan anak, memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar penyerapan gizi anak tidak terhambat, dan yang paling penting, yaitu melaksanakan sosialisasi mengenai stunting kepada calon ibu dan calon ayah. Mahasiswa sendiri juga perlu meningkatkan pengetahuan mengenai permasalahan stunting itu sendiri dengan cara mencari informasi dari berbagai karya tulis atau jurnal kredibel  atau mengikuti dialog interaktif dan membaca leaflet tentang stunting, karena para mahasiswa pun merupakan calon orangtua di masa depan.

Sebagai salah satu upaya pengenalan program stunting pemerintah yaitu program Jago Centing, penulis beserta timnya telah membuat satu poster infografis yang diharapkan dapat membantu masyarakat dan terutama mahasiswa untuk lebih mengenali dan memahami program terebut.

Poster infografis simak dibawah ini ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline