Lihat ke Halaman Asli

KKN vs PBL

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akan bercerita mengenai pengalaman saya di bangku kuliah. Saya adalah mahasiswa disalah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, saat ini saya duduk di bangku semester 7. Semester kemarin saya baru saja mengikuti kegiatan akedemik yaitu KULIAH KERJA NYATA atau sering kita dengar dengan singkatan KKN.

KKN merupakan kegiatan aplikasi ilmu yang kita dapatkan dibangku kuliah untuk diterapkan dikehidupan masyarakat yang dilaksanakan selama 45 hari. Di dalam KKN Mahasiswa dibagi satu kelompok untuk satu desa dan dalam satu kelompok terdiri dari berbagi fakultas, yang mana tiap fakultas harus mempunyai program kerja yang harus diterapkan di desa. Sejujurnya saya kurang memahami konsep KKN ini karena didalam pembekalan tidak diberikan arahan apa yang harus kita lakukan saat tiba disana tak ada konsep kita hanya turun ke lapangan dan melaksanakan kegiatan yang bisa kita lakukan dengan melihat keadaan desa, herannya masyarakat kebanyakan memiliki pemikiran Mahasiswa KKN itu harus membuat aparatur - aparatur Desa, seperti batas dusun struktur desa tugu dan lain – lain dalam hal ini yang berbentuk fisik itu lah yang dimaksud nyata di mata masyarakat desa walaupun tidak sesuai dengan ilmu yang kita dalami. Sedangkan kegiatan non fisik seperti mengajar, menyuluh dan memberikan pelatihan kurang mendapat respon positif padahal ilmu itulah yang memang seharusnya kita terapkan

Di fakultas saya kuliah ada mata kuliah akademik yang hampir sama dengan KKN yaitu Pengalaman Belajar Lapangan disingkatdengan PBL. Didalam PBL semua kegiatan tersusun rapi yang mana PBL dibagi atasIII tahapan, tahapan I yaitu investigasi masalah,menetukan alternatif pemecahan masalah dan merancang POA (Plan of Action). Tahapan II yaitu melakukan Interfensi dari masalah yang telah kita dapatkan di PBL I, interfensi berupa kegiatan fisik dan non fisik, kemudian Tahapan III yaitu evaluasi dari interfensi yang telah kita lakukan.

Menurut saya kegiatan PBL memiliki konsep dan struktur yang sangat baik dan sangat jelas tidak seperti KKN. Saya berharap di KKN untuk adik – adik mahasiswa lainnya agar KKN harus lebih terkonsep dan terstruktur sehingga yang kita lakukan benar – benar penerapan ilmu bukan hanya sekedar formalitas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline