Desa Jatisari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso. Luas wilayahnya sekitar 303 ha dengan jumlah penduduk sebanyak 2623 jiwa. Desa Jatisari memiliki 7 dusun, yaitu dusun: Cepok Timur, Cepok Barat, Krajan, Bede'en, Tesareh, Utara Sawah, dan Jatian. Terbagi ke dalam 3 RW dan 14 RT. Mata pencaharian utama masyarakat di Desa Jatisari sebagai petani dan mata pencaharian tambahan sebagai pembuat besek ikan untuk menambah sumber perekonomian keluarga.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong kemajuan di semua bidang kehidupan, termasuk kemajuan dalam bidang teknologi. Melihat dari perkembangan teknologi yang begitu cepat dan mudah dijangkau oleh semua kalangan terlebih khusus di kalangan anak sekolah akan memberikan dampak negatif apabila tidak dipergunakan dengan bijak. Dikarenakan anak sekolah saat ini sudah pandai mengoperasikan handphone untuk berkomunikasi, mencari tugas sekolah, maupun bermain games online.
Permasalahan yang dihadapi oleh siswa-siswi di Desa Jatisari yaitu ketidakmampuan dalam penggunaan teknologi dalam menunjang proses belajar. Melalui KKN Tematik UMD 2021/2022 di Desa Jatisari membuat progam kerja untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan tentang penggunaan teknologi yang baik dan sehat sebagai contoh pemanfaatan teknologi di bidang pendidikan.Pada kegiatan pada minggu ketiga adalah melakukan pelatihan. Pelatihan ini didasari pada pemaparan materi yang dilakukan pada minggu pertama. Sasaran yang dituju yaitu siswa-siswi kelas 5 SDN Jatisari. Mekanisme pendampingan yang diterapkan yaitu dengan cara membagi sasaran menjadi kelompok kecil dan diberi fasilitas berupa 1 buah laptop. Penggunaan Teknologi yang Baik Dan Sehat dalam Proses Pembelajaran Pada Anak Sekolah
Kegiatan pendampingan pada siswa-siswi kelas 5 di SDN Jatisari yaitu penggunaan teknologi yang baik dan sehat, serta mempraktikkan bagaimana tips and trik penggunaan teknologi yang aman untuk kesehatan mata dengan menerapkan metode 20/20/20. Kendala yang dialami saat pendampingan adalah sinyal dan tidak adanya proyektor, sehingga menggunakan alat eletronik pribadi. Namun, tidak menurunkan antusia dari siswa-siswi selama pendampingan Penggunaan Teknologi yang Baik Dan Sehat dalam Proses Pembelajaran Pada Anak Sekolah
