Lihat ke Halaman Asli

Oki Wibisono

PRO NETIZEN

Kalau Tidak dari Sekarang Sinau Syukur, Mau Kapan Lagi?

Diperbarui: 21 Oktober 2019   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kata syukur diambil dari kata syakara, syukuran, wa syukuran, dan wa syukuran yang berarti berterima kasih keapda- Nya. Bila disebut kata asy-syukru, maka artinya ucapan terimakasih, syukranlaka artinya berterimakasih bagimu, asy- syukru artinya berterimakasih, asy-syakir artinya yang banyak berterima kasih.

Menurut Kamus Arab - Indonesia, kata syukur diambil dari kata syakara, yaskuru, syukran dan tasyakkara yang berarti mensyukuri-Nya, memuji-Nya.

Sebagai pemuda yang 'ngehe' seperti saya ini, saya juga mengerti apa itu syukur. namun mengerti saja tidak cukup, kalau tidak di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. padahal Allah sudah sangat baik sekali kepada hambanya. coba bayangkan kalau kita bangun tidur terus tidak bisa melihat, kita semua pasti tidak menginginkan hal semacam itu pada diri kita.

Saya yang saat ini berumur 24 tahun, sungguh sangat bersyukur kepada Allah karena masih di beri kesempatan untuk menghirup napas. melihat orang tua, saudara dan teman-teman. terkadang kita tidak menyadari hal itu, kalau itu semua adalah pemberian dari Allah yang harus di Syukuri.

Melihat masih banyak sekali, lulusan Sarjana yang belum mendapatkan pekerjaan, dan saya yang hanya lulusan SMA sangat mudah mendapatkan pekerjaan. 

Setelah lulus dari bangku SMA saya langsung mencari kerja, melihat keadaan ekonomi orang tua yang pas-pasan saya lebih memilih untuk bekerja ketimbang melanjutkan ke perguruan tinggi. lalu saya putuskan mendaftar menjadi Penjaga Sekolah/tukang kebon di Sekolah Dasar, dan langsung di terima. saya yakin ini sudah di dituliskan oleh Allah, selama 3 Tahun saya mengabdikan diri untuk Sekolah menjadi Penjaga Sekolah.

Saya selama 3 tahun bekerja menjadi Penjaga Sekolah, bukan hanya sekedar bekerja. saya juga belajar. belajar terhadap anak-anak kecil di Sekolah Dasar. saya lihat mereka semua masih polos semua, mereka semangat belajarnya luar biasa. buktinya selama 3 tahun saya tidak melihat mereka datang sekolah lalu terlambat, jam 07.00 mereka sudah sampai di sekolah. 

Menurut Pak Anies Baswedan, Sekolah Dasar adalah patokan Pendidikan kalau saat masih SD semangat dan berprestasi maka kedepan nya akan berprestasi, namun ini juga melalui dukungan dari keluarga dan lingkungan.

Mereka semua sangat Optimis sekali, tidak punya khawatir dengan apa yang terjadi dengan hari esok, kebanyakan mereka bercita-cita menjadi Polisi, Guru, Pilot, Dokter, Tentara, dan banyak-banyak mimpi yang lainnya. berbeda dengan saya yang sudah dewasa, selalu di liputi kecemasan dan ketakutan.

Walau kecil kontribusi saya untuk negeri ini, saya sungguh sangat bersyukur sekali. dan memang semua orang sudah ada tugasnya masing-masing yang jadi petani berproses dengan hal tentang tani, yang jualan berproses dengan usaha jualannya, yang menjadi guru juga harus all out mendidik para penerus bangsa ini.

Khoirunnas anfa'uhum linnas. 

Dan lagi-lagi Allah masih berbaik hati kepada saya, salah satu Guru SMA saya, menghubungi saya melalui WA menawari saya untuk bekerja di SMA, dan juga SMA ini tempat saya berproses dan belajar selama 3 tahun. tentunya tawaran ini saya sambut dengan bahagia.

Orang pertama yang saya beritahu tentang hal ini adalah orang tua, karena saya tidak ingin segala keputusan saya tentukan sendiri, walaupun saya punya hak penuh atas diri saya sendiri. tapi saya tidak berani. saya harus melalui restu doa dari orang tua. ya, Orang tua juga setuju.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline