OKI WIBISONO - Di dalam permainan sepak bola saling dorong, saling jegal itu sudah biasa. kayak waktu Persija VS Persib, antar pemain pasti akan bersaing untuk memenangkan pertandingan. berbagai strategi di lancarkan untuk saling mengalahkan. bersaing secara fairplay, persaingan semacam ini terjadi hanya pas di lapangan. diluar lapangan persaingan clear.
Kalah atau menang kan hanya seputar perbedaan angka, dan sifatnya pun hanya sementara, hari ini menang belum tentu besok kalah, eh menang. namun akhir-akhir ini kita sangat sukar dengan perbedaan, kalau yang kita dukung kalah dan disalah-salahkan langsung ngamuk. kebakaran jenggot sampai kekumis dan naik kealis.
Katanya hidup hanya sementara kok mati-matian dukung sesuatu sih?, sewajarnya saja lah, jangan rusak sesuatu hanya karena perbedaan.
Sibuklah bekerja dan berkarya, coba tanyakan kepada diri kita masing-masing! sudahkah kita memberikan sesuatu untuk bangsa ini? yang kerja fokuslah bekerja, yang seniman tetaplah berkarya.
Kalau ada sebuah perbedaan terus timbul masalah, bila terus berlarut-larut tidak segera di tanggapi dengan bijak. bila orang yang sedang pacaran mengalami hal ini pun akan cepat putus. apa lagi dalam sebuah bangsa?
Untuk siapapun saja, bagi yang menginginkan persatuan. kebenaran milik kita jangan di paksakan untuk lain orang, berbeda boleh, dan bagus kok. coba kalo semua orang laki-laki semua, atau perempuan semua. kan ngga enak. maka Tuhan bikin Laki-laki dan perempuan biar sama-sama enak. iya kan?
Rawatlah persatuan yang sudah di perjuangkan oleh orang-orang tua kita. dulu taruhannya bukan harta saja tapi nyawa juga, maka kita yang hidup di jaman yang sudah "terang" ini jangan saling bertengkar hanya karena sebuah perbedaan.
"Bedo guru ojo adu, Tunggal guru ojo ngganggu, Tunggal agama ojo padu"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H