Lihat ke Halaman Asli

Giatkan Taman Pendidikan Al Quran dalam Mendidik dan Membentuk Moral Anak

Diperbarui: 13 Februari 2019   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kembali pada polemik masyarakat yang terus dihadapkan dengan krisis moral pada anak usia muda. Acapkali menjadi apologi bagi sebagian orang untuk memberi kritikan pedas bagi institusi pendidikan. 

Media massa tak hentinya untuk terus menyiarkan kabar kejahatan yang mewabah, layaknya tawuran pelajar, pembullian, penyontekan, menipu, menyebar hoax serta kasus lain yang sedang marak di lingkungan sekitar. 

Fenomena degradasi moral ini terjadi tidak lain karena disintegrasi antara lingkungan, sekolah dan orang tua. Dihadapkan pula dengan perkembangan zaman yang telah memasuki revolusi industri 4.0. Meskipun banyak keuntungan yang dilahirkan, pun juga kerugian yang tak kalah pentingnya untuk selalu kita waspadai. 

Seperti pidato singkat Presiden Jokowi pada acara Dies Natalis ke-68 UI bahwa" Revolusi Industri 4.0 memang membawa beberapa akibat negatif, seperti media sosial pembawa berita bohong, juga pergeseran model-model bisnis yang mengakibatkan beberapa jenis pekerjaan tidak lagi dibutuhkan". 

Dari dampak negative tersebut, patut kiranya kita antisipasi dengan menerapkan pendidikan moral sejak dini. Sebagai tebeng terhandal, orang tualah yang berperan penting dalam hal tersebut. Mengapa demikian? Karena orangtua adalah guru pertama bagi anaknya. 

Berbagai cara mungkin dapat orang tua lakukan. Al-Qur'an sebagai sumber otentik bagi seluruh alam hadir menyodorkan solusi sebagaimana termaktub pada Q.S Al Isro' (23) dan dikolaborasikan dengan Q.S Lukman (12-14) yang mana kedua surat tersebut memiliki kandungan isi mencakup bidang pendidikan moral dan tugas orangtua dalam pembentukan insan muslim yang berkualitas secara ilmu dan akhlak.

Menyekolahkan anak di TPQ menjadi tawaran jalan keluar efektif untuk dilakukan. Karena di TPQ seorang anak akan mendapatkan bimbingan keagamaan yang mumpuni. Dengan demikian, anak tidak hanya dituntut untuk mengenyam pendidikan umum saja, tetapi juga pendidikan agama yang lebih utama. 

Namun, yang masih membuat berfikir berkali-kali, dengan dihadirkan banyak TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur'an), mengapa masih banyak pula yang menghiraukannya? Inilah wujud ketimpangan dalam mengikuti tren. 

Melakukan diskriminasi antara kebutuhan jasmani dan rohani. Maka dari itu, seyogyanya pendidikan dan rekonstruksi moral menjadi hal mutlak untuk diperjuangkan dan perlu dilakukan oleh generasi bangsa Indonesia yang lebih baik dimulai dari pembinaan keluarga Qurani melalui pengajaran di TPQ.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline