Lihat ke Halaman Asli

Okky Putri Rahayu

Ngeblog saat senggang

5 Cara Produktif dengan Menulis Novel Pertamamu

Diperbarui: 8 Juni 2020   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menulis novel/akun.biz

Menjadi produktif memang bukan kewajiban tiap individu di saat ini. Terlebih, dengan kondisi krisis seperti sekarang. Sebab menjadi produktif memang bukan perkara gampang ketika semua bentuk kenormalan tidak bisa dilakukan.

Namun, bukan berarti kamu tidak bisa. Meskipun tidak harus, tapi menjadi produktif tetaplah nilai plus. Syukur lagi, bisa menghilangkan penat dan bosan akibat di rumah saja. Betul tidak?

Nah, buat yang mulai galau mau berbuat apa supaya tetap produktif, cobalah untuk menulis. Waktu yang longgar dan pikiran yang mulai kemana-mana akibat bosan, bisa jadi jalan untuk memproduksi cerita. Misalnya saja novel. Lalu bagaimana kalau kamu tidak pernah menulis sebelumnya? Tenang, ada 5 hal yang bisa kamu coba sebelum menulis novel pertamamu. Caranya gampang kok!

David Wheeler, Creative Research Faculty dari Michigan State University punya jurus mudah buat kamu yang tertarik menulis novel pertamamu. Nih, disimak!

1. Tentukan tema novelmu
Tema adalah hal yang harus kamu tentukan sejak awal. Karena itu adalah wadah pertama yang nanti kamu pakai sampai cerita selesai. Kamu harus yakin dulu mau menulis cerita dengan tema horor, cinta, fiksi ilmiah atau bahkan cerita dewasa. Supaya nanti saat proses menulis, di tengah jalan kamu tidak banting setir. Baiknya, kamu memilih tema yang kamu suka supaya di tengah jalan tidak bosan apalagi bimbang.

2. Tulis Logline
Logline adalah penjabaran singkat dari ide ceritamu. Semacam sinopsis, tapi lebih singkat dan padat lagi. Dan bisa menjadi peganganmu selama menulis. Misalnya untuk cerita Titanic. Contoh logline nya seperti ini :

Jack dan Rose yang berasal dari kelas sosial yang berbeda, bertemu dan jatuh cinta di atas kapal Titanic yang mengalami tragedi kecelakaan di Samudera Atlantic.

Logline harus sudah menggambarkan tokoh, lokasi, hingga konflik. Namun tidak menjawab ending dan harus meninggalkan pertanyaan. Seperti 'apakah Rose dan Jack bisa bersama?', 'apa yang terjadi pada mereka dalam tragedi itu?', 'tragedi apa yang dialami kapal Titanic dan para penumpangnya?'

Logline sifatnya boleh kamu bagi ke calon pembaca. Tidak hanya untuk dirimu saja. Karena itu, detail jawaban dari konflik tidak boleh ada di dalam logline. Jangan sampai spoiler!

3. Menciptakan Pertanyaan Dramatis
Setelah yakin dengan logline ceritamu, buatlah satu pertanyataan besar. Dan pertanyaan itu, hanya kamu yang mengetahui jaawabannya. Sementara pembaca, harus dibawa untuk mencari jawaban pertanyaan itu hingga akhir cerita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline