Beberapa hari ini hujanpun mulai tiba dengan intensitas sering dan lebat, dimana air kolam yang tadinya surut dan dangkal kini kembali dalam. Begitupun di parit dan sungai, air hujan mulai membanjiri sungai yang tadinya surut kini kembali dalam.
Ohhhh bagaikan dahaga di hamparan padang pasir yang tersirami oasis, ikan-ikanpun mulai melirik pasangan masing-masing pertanda musim kawin tlah tiba. musim yang di tunggu-tunggu sebagai penerus dan menciptakan keturunan.
Tapi bagi nelayan (sungai) hal ini bisa membawa dampak positif dan negatif, positifnya ikan pada saat musim kawin akan berubah menjadi lebih agresif yang mana akan menguntungkan pada saat memancing maupun menangkap ikan dengan cara lainnya.
Hal negatifnya ikan yang tadinya di sungai besar akan bermigrasi ke hulu sungai dan sungai-sungai kecil hingga ke danau untuk memulai acara perkawinan masal. ikan-ikan ini yang tadinya bersembunyi di balik rumput dan pohon rasau akan keluar mencari pasangannya, dan sering timbul kepermukaan.
Bagi saya yang hobbi memancing hal ini sedikit merubah pola dan tata cara memancing. yang tadinya pada saat musim kemarau banyak menghabiskan waktu memancing dasaran kini akan berpindah memancing mengambang. juga casting yang tadinya top water kini lebih sering menngunakan minnow.
akan lebih sering juga membawa dan memakai jas hujan dikala memancing,lebih sering terkena demam dikala pulang, lebih sering berkurang tangkapan ikannya. memang saya akui lebih sulit menangkap ikan dikala air sedang besar dari pada air yang kecil, karena pada umunya ikan yang agresif yaitu ikan yang berada di dalam dasar air seperti tapah,tembiring,pipih,dll. ikan-ikan ini akan lebih sering muncul dikala hujan disertai petir,apabila kita tidak hapal dan mengetahui spot yang tepat maka memancingnya pun akan sia-sia.
Saatnya merubah teknik memancing sobat, selamat malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H