Lihat ke Halaman Asli

Pesan Dari Adekku

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menikmati fase tidur panjangku di malam minggu, ku terhentak oleh suara tint..ting..ting tukang soto,, wiethzz xixiix pesen dulu ahhh.. Dalam penantian sotoku, iseng- iseng ku buka Pacebuk.. Wuiih ku lihat ada beberapa pesan dan permintaan teman. Karena aku orange Low profile xixixi ku  terima aja tu semua permintaan teman.. Beralih ke kotak pesan,ada beberap pesan dari temen2 ku yg isinya ajakan malam mingguan td malem [soir bro,enakan tidur xixixi]. Namun diantara sekian banyak pesan yang masuk, ada satu pesan yg bikin aku jadi dag dig dug  pingin nangis terharu..Yap pesan dari Adek ku yang kini ternyata udah beranjak gedhe ni ternyata bisa menggugah pikiranku tentang kedewasaaan seseorang tidak di ukur oleh usia.. Begini lengkap pesan nya....>>> "Mas….tolong pahami… Buat motivasi perjuangan kuliyahmu Setelah lulus SMA, AYAH akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur atau guru. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan AYAH itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti... Tapi toh AYAH tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan AYAH. Ketika kamu menjadi laki2 dewasa....dan kamu harus pergi kuliah dikota lain... AYAH harus melepasmu.. Tahukah kamu bahwa badan AYAH terasa kaku untuk memelukmu? AYAH hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. . Padahal AYAH ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat. Yang AYAH lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik nak..” AYAH melakukan itu semua agar kamu KUAT... kuat untuk pergi dan menjadi dewasa. Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah AYAH . AYAH pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta mainan baru, dan AYAH tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan... Kata-kata yang keluar dari mulut AYAH adalah : "Tidak.... Tidak bisa!" Padahal dalam batin AYAH , Ia sangat ingin mengatakan "Iya mas, nanti AYAH belikan untukmu". Tahukah kamu bahwa pada saat itu AYAH merasa gagal membuat anaknya tersenyum? Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. AYAH adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. AYAH akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putra kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Taukah kamu,saat tiba waktumu merajut keluarga baru dan lepas dari tanggung jawab ayahmu, Dia adalah orang pertama yang merasa lega bahagia dan bangga.. Dan akhirnya.... Saat AYAH melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang wanita yang di anggapnya pantas mendampingimu, AYAH pun tersenyum bahagia.... Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu AYAH pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis !!!! AYAH menangis karena AYAH sangat berbahagia, kemudian AYAH berdoa.... Dalam lirih doanya kepada Tuhan, AYAH berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik.... Putra kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi laki2 yang sukses dan berwibawa. Bahagiakanlah ia bersama istrinya" Setelah itu AYAH hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk. Dengan rambut yang telah dan semakin memutih dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya. AYAH telah menyelesaikan tugasnya. AYAH kita adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat,bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis. Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal" Tak terasa air mata ku keluar dibarengi tukang soto yg udah nyampe depan pintu, ini adalah pencerminan Bahwa Kedewasaan Tidak Berpatok Pada usia seseorang..Dalam renungan aku pahami betapa banyak kesalahan ku pada orang tua..Kini ku buktikan bahwa AKU BISA !!! (sambil angkat mangkok soto) Pertanyaanku,, Seberapa sering si kalian Mendoakan Orang tua ? Tidak ada tatanan kehidupan yang lebih indah jika kita tidak bisa menghormati orang tua kita sendiri.. Sebuah Kehidupan pasti terasa sempurna jika kita bisa membahagiakan orang tua kita..^-^ Sumber: CelotehQu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline