Lihat ke Halaman Asli

Pilgub Jawa Tengah, Ora Payu!

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hingar bingar pemilihan gubernur Jawa Tengah nampaknya hanya terbaca di kolom berita dan banner jalanan.  Di sudut kampung, tak ada seorang pun yang membicarakannya.  Itulah yang terjadi pada saat yasinan semalam.  Warga  umumnya bekerja sebagai petani, peternak/pencari ikan, tukang becak, kuli bangunan, dan tukang tambal ban.  Topik pembicaraan yang paling panas adalah makin kebalnya hama wereng terhadap pestisida.  Selain itu dibicarakan pula banyaknya jalan yang rusak parah.  Penemuan bangkai buaya serta mayat bayi di waduk mrica.  Selebihnya tak ada yang nyeletuk perihal politik, apalagi pilgub.

Pilgub Jawa Tengah ternyata tidak laku sebagai bahan omongan.  Masyarakat melihat tidak adanya korelasi antara gubernur dengan kemajuan daerah.  Siapapun gubernurnya, masyarakat merasa tidak mendapatkan solusi untuk masalah yang dihadapinya.  Alih-alih memberikan wacana terbaik kepada masyarakat.  Cagub dan Cawagub malah sibuk mencitrakan diri di media massa dan berlomba-lomba mengenalkan diri mereka pada tokoh-tokoh masyarat.

Untuk menarik hati masyarakat,  pasangan cagub dan cawagub mesti pintar memilih jualan.  Pendidikan dan kesehatan gratis sudah basi untuk dijual.  Masyarakat butuh yang lebih nyata dan bernilai.  Solusi cerdas dan cepat tanggap mutlak diberikan untuk setiap masalah.  Jangan sampai masyarakat mengeluh berbulan - bulan, jalanan tetap saja bolong.  Hama tanaman seolah tak pernah jera menghantui petani.  Pendangkalan sungai dan waduk semakin menjadi.

Tiga pasang cagub dan cawagub tidak memiliki daya magnet seperti halnya Jokowi.  Tinggal tunggu waktunya, apakah pilgub Jawa Tengah akan senasib dengan pilgub Jabar dan Sumut.  Akankah menjadi pilgub ORA PAYU....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline