Lihat ke Halaman Asli

Okto Klau

TERVERIFIKASI

Penulis lepas

Museum Bikon Blewut, Satu Destinasi Vakansi di Pulau Flores yang Tidak Boleh Dilewatkan

Diperbarui: 8 Agustus 2024   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Bikon Blewut di Ledalero | museum.co.id


Liburan atau vakansi ke museum siapa takut. 

Justru vakansi ke museum sangat bermanfaat karena selain liburan untuk bersenang-senang tetapi juga sambil terus belajar. 

Saya memiliki satu museum yang sangat kaya akan nilai budaya dan sejarah dengan berbagai penemuan dan peninggalan berupa artefak dan fosil yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi.

Ketika kuliah dulu, satu tempat favorit yang biasa saya dan teman-teman kunjungi adalah museum.

Hal ini disebabkan karena mengunjungi museum ini, saya dan teman-teman bisa langsung merasakan dan melihat dengan mata kepala sendiri berbagai koleksi peninggalan dan penemuan dari zaman prasejarah yang sangat mengagumkan.

Kebetulan sekolah tinggi tempat saya kuliah memiliki satu museum yang sangat memanjakan rasa ingin tahu setiap mahasiswa  yang tertarik akan arkeologi.

Museum itu bernama museum Bikon Blewut. Sekadar untuk diketahui museum tersebut merupakan salah satu museum yang sangat direkomendasikan menjadi tujuan vakansi. Sebab selain liburan dan senang-senang tetapi ada pengetahuan yang tak ternilai harganya bisa dibawa pulang.

Museum Bikon Blewut merupakan lembaga atau institut yang dibangun sebagai tempat untuk mengumpulkan serta merawat warisan budaya.

Para pengunjung tidak akan dikecewakan ketika mengunjungi museum ini. Pasalnya, para pengunjung akan disajikan berbagai penemuan dan peninggalan benda-benda bersejarah tentang keadaan dan peristiwa yang terjadi di Pulau Flores dan sekitarnya pada masa lampau.

Sekadar kilas balik tentang museum Bikon Blewut yang sangat menarik ini.

Mula-mula museum ini didirikan oleh seorang Misionaris berkebangsaan Belanda yang bernama P. Dr. Theodor Varhoeven, SVD pada tahun 1965 di Todabelu, Mataloko, kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline