Lihat ke Halaman Asli

Okto Klau

TERVERIFIKASI

Penulis lepas

Menimbang Kekuatan dan Peluang Parpol Non Parlemen pada Pemilu 2024

Diperbarui: 3 September 2023   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan 7 sekejen Parpol nonparlementer. Detik.com

KPU telah menetapkan para peserta pesta demokrasi lima tahunan di tanah air untuk 2024. Ada 17 partai politik (Parpol) yang akan meramaikan Pemilihan umum nanti.

Dari ke-17 Parpol tersebut, 8 parpol adalah parpol non parlemen. 

Kedelapan parpol itu terdiri dari 4 Parpol berwajah lama yang biasa meramaikan pesta demokrasi lima tahunan ini dan ada 4 parpol pendatang baru.

Empat Parpol berwajah lama itu adalah Partai Perindo, Hanura, PSI, dan PBB. Sedangkan para pendatang baru yang akan turut meramaikan pesta demokrasi 2024 yaitu partai Buruh, partai Gelombang rakyat Indonesia (Gelora), partai Kebangkitan Nasional (PKN), dan Partai Garda Perubahan Indonesia.

Keempat parpol berwajah lama tersebut meski tidak memiliki wakilnya di senayan tetapi ada keterwakilan di daerah. Sedangkan untuk empat parpol pendatang baru, mereka masih harus berjuang untuk merebut kepercayaan rakyat di 2024 nanti.

Menarik bahwa parpol-parpol non parlemen ini meski tidak memiliki kursi di parlemen tetapi mereka juga memiliki kemampuan yang didukung oleh basis masa yang jelas. 

Karena itu keberadaan mereka pun sungguh diperhitungkan oleh parpol-parpol besar.

Mereka diperhitungkan sebab mereka juga memiliki hak konstitusional untuk merapat ke parpol atau koalisi parpol yang sudah mengusung capres untuk menambah amunisi.

Kekuatan mereka terletak pada strategi dan warna baru yang ditawatkan kepada para pemilih tentang ke-Indonesia-an yang lebih disegani dan berwibawa.

Strategi dan warna baru inilah yang merupakan poin utama yang membuka peluang bagi mereka untuk merebut masa dari partai-partai besar. 

Belum lagi, mereka pun akan mendapatkan efek bola rebound dari partai-partai besar yang massanya karena akumulasi kekecewaan, frustrasi dan ketidakpuasan keluar dari partai dan memilih bergabung dengan parpol-parpol baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline