Lihat ke Halaman Asli

Okto Klau

TERVERIFIKASI

Penulis lepas

Ekuivalensi Bahaya antara Tindakan Membakar Sampah dan Sampah Itu Sendiri

Diperbarui: 27 Juni 2023   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bakar sampah. (PIXABAY/BRIANSTEPHENS00 via Kompas.com)

Sampah memang selalu ada di sekitar kita. Sampah merupakan barang yang sudah tidak terpakai atau buangan dari suatu produk.

Sampah bisa diolah kembali menjadi barang yang berguna atau dimusnahkan. Memusnahkan sampah bisa dilakukan dengan berbagai cara dan salah satu caranya adalah dengan membakar. 

Tetapi sadar atau tidak, membakar sampah sebenarnya sama berbahayanya dengan sampah itu sendiri. Tindakan membakar sampah secara kasat mata ekuivalen dengan bahaya dari sampah itu sendiri.

Pemerintah telah melarang semua warga negara untuk tidak membakar sampah sembarangan melalui UU Nomor 18 Tahun 2008. Salah satu poin dalam pasal 29 UU No. 18 menyatakan larangan untuk membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah.

Meski ada larangan demikian tapi memusnahkan sampah dengan cara membakar telah menjadi sesuatu yang lumrah dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia.

Membakar sampah tidak dilarang tetapi harus dilakukan dengan prinsip pembakaran yang ramah lingkungan.

Nah, pembakaran sampah dengan prinsip ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan sebab harus menggunakan teknologi. Sayangnya teknologi tersebut belum bisa disediakan secara massal di seluruh negeri.

Pembakaran sampah ramah lingkungan menggunakan teknologi incinerator. Teknologi incinerator merupakan salah satu alat pemusnah sampah yang dilakukan dengan cara pembakaran sampah pada suhu tinggi.

Kalau kita bisa mengandaikan bahwa alat ini bisa disediakan pemerintah di TPA-TPA atau pun di desa-desa, maka penduduk tidak akan lagi membakar sampah secara sembarangan di rumah masing-masing.

Ini hanyalah pengandaian sebab alat itu sampai dengan saat ini belum kita lihat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline