Pola hidup vegetarian sangat digandrungi oleh banyak orang dewasa ini. Hal ini disebabkan oleh pandangan yang mengatakan, gaya hidup vegetarian itu adalah pola hidup yang sehat.
Tidak heran vegetarian menjadi pilihan sebagian besar orang. Meski demikian, menjadi sehat tidak perlu menjadi vegetarian. Menjadi vegetarian merupakan sebuah pilihan.
Saya memiliki seorang adik sepupuh jauh yang adalah seorang vegetarian murni. Jenis daging apa pun tidak pernah disentuh. Ini memang agak keterlaluan karena bagaimana pun tubuh membutuhkan juga asupan protein hewani. Tetapi memang sejak kecil adik ini tidak suka daging apa pun.
Meski dianggap sehat, tetapi anak ini memiliki banyak masalah dengan kesehatannya. Matanya sudah terganggu sejak SMA. Begitu pula tubuhnya kelihatan kurang segar.
Pertanyaannya, jika sudah demikian pentingkah menjadi vegetarian? Ingat bahwa menjadi vegetarian itu pilihan. Gaya hidup tersebut juga memiliki plus minusnya.
Meski demikian sebaiknya kita mengenal dulu jenis-jenis gaya hidup vegetarian.
Pertama, vagan. Gaya hidup vagan adalah vegetarian murni sebab orang-orang ini sama sekali tidak mengonsumsi daging, ayam, ikan atau produk-produk hewan lainnya baik itu telur, susu, keju, yoghurt, maupun galatin.
Kedua, lacto-ovo vegetarians. Mereka yang termasuk dalam kelompok orang-orang ini adalah mereka yang tidak makan segala jenis daging tetapi masih mengonsumsi telur, susu, keju, atau yoghurt.
Ketiga adalah ovo vegetarians. Yang masuk dalam kelompok ini adalah orang yang tidak mengonsumsi semua jenis daging dan produk susu, tetapi mengonsumsi telur.