Setelah Indonesia gagal melaju ke babak selanjutnya dalam piala AFF 2022, PSSI resmi melayangkan surat protes kepada AFF.
PSSI meminta agar laga Vietnam dan Thailand dinvestigasi karena diklaim ada kejanggalan yang terjadi dalam laga tersebut.
PSSI memastikan patuh terhadap regulasi AFF meskipun itu membuat Indonesia gagal lolos ke semifinal AFF 2022.
Dan memang benar bahwa meski gagal lolos, tapi penampilan tim Garuda muda U-19 di ajang piala AFF 2022 tidaklah mengecewakan.
Meski demikian kita harus menerima kenyataan tersingkir di babak penyisihan group..
Sejak awal kompetisi piala AFF 2022, Indonesia menjadi ancaman tersendiri bagi semua tim-tim yang berlaga di turnamen ini sebab selain perkembangan sepak bola Indonesia yang sudah membaik seiring dengan kepelatihan Shin Tae-yong -- sang arsitek sepak bola asal negeri gingseng ini, tapi lebih-lebih karena Indonesia adalah tuan rumah.
Kita tahu bahwa faktor tuan rumah menjadi salah satu faktor penentu berjayanya sebuah tim meski kadang-kadang justru bisa menjadi boomerang.
Kita kalah head to head karena tidak mampu menciptakan gol saat bermain imbang melawan Vietnam dan Thailand. Sedangkan Thailand dan Vietnam sama-sama mencetak gol 1-1 ketika kedua tim bersua di fase akhir pertandingan group.
Menurut Shin Tae-yong aturan head to head yang dipakai AFF dalam menentukan tim mana yang akan lolos ke babak berikutnya jika di akhir pertandingan grup memiliki nilai sama dianggap sudah kuno karena FIFA dan AFC sendiri tidak lagi memakai sistem penentuan sebuah tim lolos.
Kita patut kecewa karena selain aturan AFF yang merugikan tersebut, Vietnam dan Thailand pun (sepertinya) menerapkan pertandingan sepak bola gajah yang jelas-jelas tidak menunjukkan sportivitas dalam dunia olah raga.
Namun catatan penting yang seharusnya pelatih Shin Tae-yong sudah tahu adalah aturan head to head ini sehingga tidak membiarkan tim kita berada dalam situasi ini.