Lihat ke Halaman Asli

Okto Klau

TERVERIFIKASI

Penulis lepas

Mi Instan Indonesia Ditolak Masuk Taiwan karena Mengandung Residu Pestisida, Bagaimana Konsumsi Dalam Negeri?

Diperbarui: 9 Juli 2022   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Mi. Dok. Unsplash.com

Setelah diterpa kelangkaan gandum beberapa waktu lalu, kini kita dihebokan dengan berita ditolaknyanya Mi Instan kita masuk ke Taiwan.

Berita yang diturunkan Kompas.com, 7 Juli 2022 dengan judul "Mengandung Residu Pestisida, Mi Instan Indonesia Ditolak masuk Taiwan"  ini sungguh mengagetkan.

Pasalnya ini pun merupakan alarm bagi para penikmat Mi Instan dalam negeri.

Diketahui bahwa ada lima jenis produk Mi Instan yang ditolak oleh otorita Taiwan dalam hubungan dengan makanan dan obat-obatan, Food and Drug Administration (FDA) yaitu  Mi cup merek Sedaap antara lain Korean Spicy Soup, Kuah Rasa Baso Spesial, Rasa Ayam Bawang Telur, Korean Spicy Chicken, dan Rasa Soto.

Badan otorita Taiwan menolak masuk kapal pemasok Mi Instan tersubut ke negara mereka sebab katanya setelah dicek dan diteliti residu pestisida yang terkandung di dalam Mi Instan Indonesia berada di atas ambang batas.

Lalu bagaimana kita harus bersikap atas fakta ditemukannya residu pestisida dalam Mi Instan ini?

Ini adalah sebuah kerugian besar bagi para pengusaha Mi. Namun di balik penolakan tersebut kita pun harus segera berbenah diri untuk memperbaiki kualitas dan mematuhi ambang batas maksimum residu pestisida di dalam sayur-sayuran dan makanan-makanan instan yang kita konsumsi setiap hari.

Satu keberuntungan kita adalah bahwa FDA Taiwan telah menemukan sampel Mi Instan yang tidak layak konsumsi ini.

Selama ini di dalam negeri kita dengan tanpa rasa beban dan rasa curiga menyantap lahap Mi Instan yang dijual secara bebas di toko-toko makanan dan swalayan.

Kita tahu masalah pestisida adalah masalah kita bersama. Pestisida sangat berbahaya untuk manusia karena merupakan semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan untuk mengendalikan, mencegah atau menangkis gangguan serangga, binatang pengerat, nematode, gulma, virus, bakteri, serta jasad renik yang dianggap hama.

Para petani biasa menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama meskipun mereka tahu zat-zat yang terdapat di dalam pestisida sangat berbahaya bagi manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline