Ilustrasi gambaran "mencekam" nuklir Rusia hantam Ukraina. Screenshot Sputnik via CNBC Indonesia.
Alarm dan ancaman bahaya perang nuklir sungguh terpampang di depan mata tatkala Putin mensiagakan pasukan penangkal nuklirnya dalam siaga tinggi.
Bahaya ini semakin jelas dengan tidak adanya tanda-tanda Rusia menghentikan invasinya ke Ukraina.
Hal ini bisa memancing Amerika dan sekutunya NATO mengambil sikap perang terbuka dengan Rusia. Dan bila ini benar-benar terjadi, perang dunia ke-3 tidak bisa kita hindari.
Dan tidak ada yang bisa menjamin tidak ada penggunaan senjata nuklir untuk mempertahankan diri.
Perang Rusia-Ukraina ini memang sangat ditakutkan karena akan bisa memicu perang dunia ketiga yang telah diramal banyak orang di mana bisa menjurus ke perang nuklir. Sebab Rusia tahu, di belakang Ukraina ada Amerika dan sekutunya NATO.
Beberapa waktu lalu Menteri luar negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengomentari ancaman nuklir Rusia. Ia mengingatkan bahwa NATO juga merupakan aliansi nuklir. Dengan kata lain Le Drian ingin mengingatkan Rusia bahwa Pakta Atlantik Utara juga memiliki senjata nuklir. Apakah ini tanda-tanda akan ada perang nuklir?
Mari kita lihat tanggapan Putin ketika menanggapi kicauan ini. Putin langsung mensiagakan pasukan penangkal nuklirnya dalam status siaga tinggi pada Minggu, 27 Februari 2022 lalu.
Hari ini terhitung hari ke-8 saat Rusia mulai invasinya ke Ukraina 24 Februari 2022 lalu. Kita tidak melihat ada tanda-tanda berakhirnya perang. Malahan Rusia semakin gencar membombardir Ukraina dari segala arah.
Rusia bahkan telah merengsek jauh ke kota-kota utama Ukraina. Sebut saja Kharkiv. Pasukan terjun payung Rusia telah mendarat di sana setelah sebelumnya dibom selama beberapa hari.