Lihat ke Halaman Asli

Okto Klau

TERVERIFIKASI

Penulis lepas

Omicron dan Kita: Waspada Boleh, Takut Jangan

Diperbarui: 8 Februari 2022   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Omicron ( KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Setelah nyaman beberapa waktu, kini kecemasan mulai kembali melanda. Ancaman covid-19 gelombang ke-3 melalui galur Omicron di depan mata.

Semua wilayah yang sudah tenang kini kembali mencekam. Untungnya hampir 80% masyarakat sudah divaksin. Bahkan vaksin booster sementara gencar-gencarnya diberikan kepada masyarakat lewat pusat-pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Media massa mulai menurunkan berita-berita tentang omicron, si varian baru covid 19.

Statistik penularan yang sempat melandai di awal tahun, kini mulai menanjak. Landainya kasus positif ditunjukkan selain dengan angka, juga dengan banyaknya wilayah yang sebelumnya zona merah, telah kembali ke zona hijau. Ada yang sebelumnya PPKM level 3  dan 4 akhirnya turun ke level 2 dan level 1.

Tetapi itu tidak bertahan lama. Semua daerah sekarang siaga 1 menanti gelombang ke-3. Bahkan laporan dari CNBC Indonesia mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk memasukkan wilayah Aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) ke PPKM level 3.

Tak hanya itu, pemerintah juga memastikan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali dan Bandung Raya selama sepekan mendatang akan menerapkan PPKM level 3.

Di daerah-daerah ini, penambahan kasus Omicron sudah meningkat drastis melebihi saat varian delta mulai menyebar beberapa waktu lalu.

Bagaimana dengan wilayah-wilayah lain? Tinggal menunggu waktu bila tidak diantisipasi dengan segera.

Pak Luhut sendiri mengaku bahwa naiknya tingkat penularan Omicron ini disebabkan bukan hanya tingginya kasus penularan melainkan karena rendahnya tracing.

Mengapa tracing menjadi penting, karena inilah yang bisa memutus mata rantai penyebarannya virus. Dengan tracing orang-orang yang sudah memiliki kontak erat dengan pasien tidak lagi menjadi agen penularan baru.

Memang, hampir semua orang sudah divaksin. Akan tetapi vaksin tidak menjamin seseorang tidak bisa tidak lagi tertular virus corona.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline