Lihat ke Halaman Asli

Sutan Dijo

Seorang pria

Siapakah Yesus Menurut Alkitab (Bibel)

Diperbarui: 4 April 2017   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yesus adalah salah satu tokoh yang paling dikenal di dunia, sepanjang sejarah manusia. Tentu saja ada tokoh-tokoh besar lain juga. Tulisan mengenai Yesus yang terlengkap dan tertua  ada di dalam Alkitab (Bibel). Karena itu tulisan ini, sesuai dengan judulnya mencoba menafsirkan apa yang dikatakan oleh Alkitab (Bibel) tentang Yesus. Yesus tidak hanya disebut-sebut dalam Alkitab, namun juga disebut-sebut dalam Al Quran. Namun tulisan mengenai Yesus yang sangat ringkas ini adalah Yesus menurut Alkitab, dan menurut penafsiran penulis atas tulisan Alkitab. Untuk penggalian yang lebih dalam dan lebih lengkap mengenai topik ini pembaca dapat mengeksplore Alkitab secara legkap dalam berbagai versi terjemahan dalam www.sabda.org. 

Kata "Tuhan" dalam Alkitab Bahasa Indonesia cenderung menyebabkan salah pengertian dari umat Muslim. Hal ini karena umat Kristen dan Muslim Indonesia mempunyai pengertian yang berbeda atas kata "Tuhan". Hal ini coba dijelaskan dalam Pengantar.

Pengantar

Dalam Alkitab Perjanjian Baru terjemahan Bahasa Indonesia versi LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) kata “Tuhan” memang secara eksklusif hanya digunakan untuk 3 pribadi : Allah, Yesus dan Roh Kudus. Jadi ada “3 Tuhan” dalam terjemahan tersebut. Yang paling sering digunakan adalah untuk menyebut Yesus, Tuhan Yesus.

Namun ada terjemahan Alkitab Bahasa Indonesia yang tidak menggunakan kata “Tuhan” untuk menyebut Yesus. Misalnya Alkitab versi KSI menggunakan frasa “Junjungan kita Yang Ilahi”. Dalam Alkitab Bahasa Jawa digunakan istilah “Gusti”. Dalam Bahasa Inggris kebanyakan digunakan istilah “Lord” (ada juga yang menggunakan kata “Master”). Sedangkan kata yang diterjemahkan sebagai “Tuhan” dalam Alkitab berbahasa Indonesia, bahasa aslinya, yaitu Bahasa Yunani adalah “Kurios”. Baik “Kurios”, Gusti” maupun “Lord” adalah sebutan untuk pribadi-pribadi yang dianggap mulia, terhormat dan terkemuka, misalnya untuk kaum bangsawan, raja, ratu, tokoh agama, dan juga termasuk digunakan juga untuk menyebut Sang Pencipta Yang Mahakuasa. Jadi penggunaan “Kurios”, Gusti” maupun “Lord” dalam Alkitab Bahasa Yunani, Jawa dan Inggris tidak ekslusif digunakan hanya untuk Yesus dan Allah sebagaimana kata "Tuhan" yang digunakan dalam Alkitab berbahasa Indonesia. 

Kemudian kata “Allah” dalam Alkitab berbahasa Indonesia merupakan terjemahan atau padanan dari kata “Theos” (Kitab Perjanjian Baru, bahasa asli :Yunani) dan “Elohim” (Kitab Perjanjian Lama, bahasa asli : Ibrani) yang mengacu kepada pribadi yang tertinggi yang mengatasi segala sesuatu, Supreme Being, Yang Mahakuasa, Sang Pencipta. Dalam Bahasa Inggris “Theos” diterjemahkan sebagai “God”.

Siapa Yesus?

Dalam Alkitab Perjanjian Baru, Yesus disebut sebagai “Anak Allah”. Istilah ini digunakan karena Yesus, tidak seperti manusia lain ( yang diciptakan oleh Allah), berasal dari Allah. Karena Allah adalah sumber atau asal dari Yesus, maka Allah adalah “Bapa” dari Yesus (dalam Bahasa Ibrani kata “bapa” juga berarti “sumber”). Yesus bukan termasuk ciptaan Allah karena ia adalah Firman Allah yang inkarnasi menjadi manusia. Karena itu Yesus disebut juga “Anak Manusia”. Allah dan Anak Allah (Yesus) adalah kekal (tidak berawal dan tidak berakhir). 

Yesus, menurut Alkitab adalah cahaya dan gambar Allah yang dapat dipahami dan dilihat oleh manusia (karena ia sendiri adalah manusia). Sedangkan Allah sendiri adalah sosok yang tidak terjangkau oleh manusia. Artinya manusia tidak bisa melihat Allah dalam keadaan yang sesungguhnya. “Melihat”, bukan hanya dalam pengertian melihat dengan mata jasmani, namun Allah tidak bisa dideteksi dengan semua indra manusia dan dibayangkan atau dipikirkan dan dipahami oleh pikiran manusia. Hanya satu manusia yang bisa “melihat” Allah dalam keadaan yang sesungguhnya yaitu Yesus. Yesus mengenal Allah secara sempurna karena Yesus sendiri berasal dari Allah, dia adalah Anak Allah.

Hal yang ditekankan Alkitab adalah bahwa Allah dan Yesus, masing-masing adalah 2 pribadi yang berbeda, sekalipun mereka mempunyai hubungan yang sangat dekat dan erat. Analogikan dengan hubungan antara suami istri. Hubungan suami istri demikian erat sehingga secara hukum manusia pun mereka dianggap “satu”. Namun mereka masing-masing bukan orang yang sama. Alkitab menyebut Allah sebagai Bapa. Sedangkan Yesus sebagai Anak Allah, dan disebut sebagai Tuhan. Kedua istilah itu mempunyai pengertian berbeda dan tidak pernah dipertukarkan dan secara konsisten digemakan diseantero Alkitab Perjanjian Baru. Tidak ada satu pun ayat yang menyebut Yesus sebagai Allah. Alkitab hanya mengenal istilah Anak Allah, tidak ada istilah “Allah Anak” di seantero Alkitab. Kedua istilah itu mempunyai pengertian yang sangat berbeda. (Demikian juga di Alkitab tidak ada ”Allah Roh Kudus”, yang ada adalah Roh Kudus atau Roh Allah).

Yesus membawa atau menyatakan semua sifat dan karakter Allah, Bapanya, kepada manusia. Karena itu ia sebagai Anak dapat diibaratkan sebagai cahaya yang dapat nampak kepada mata manusia, atau bagai gambar atau foto dari Bapa (Allah), namun ia sendiri bukan Bapa (Allah). Bapa sendiri ada diluar jangkauan kita. Yesus adalah perantara Bapa dengan kita. Alkitab terkesan begitu menekankan untuk membedakan Yesus dengan Allah, antara Anak dengan Bapa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline