Lihat ke Halaman Asli

Fauji Yamin

TERVERIFIKASI

Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Menjaga Asa Gurihnya Bawang Goreng Topo, Produk UMKM Desa Tutuling Jaya bersama Infomo

Diperbarui: 3 Desember 2022   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Infomo (sumber : Kompasiana.com)

Pagi di Bumi Halmahera Timur. Mentari masih terbujur kaku di pelukan cakrawala. Dua tiga Petani tertangkap mata mengayuh sepeda ontel tua menuju ladang dan sawah. Lainnya tertangkap berjalan kaki. Hamparan pertanian dengan Lua lahan 132,5 H Lahan perswahan dan 84 hektar perkebunan tertanam berbagai komoditi holtikultura begitu memanjakan mata. Petani-petani mulai nampak beraktivitas sejauh mata memandang.

Proses pengambilan Gambar di Desa Tutuling Jaya (Dokpri)

Dalam kekaguman atas keindahan ini, Pak Kades, Manan Buya, datang menjemput bersama dua perangkat desa sesuai janji. Malam sebelumnya ketika saya dan dua teman sampai dengan melewati perjalanan panjang, kami langsung melakukan breafing dengan perangkat desa dan ketua kelompok pelaku usaha UMKM  .

Kehadiran kami di desa Tutuling Jaya, Kecamatan Wasiley Timur Kabupaten Halmahera Timer bukan tanpa sebab. Ajakan seorang kawan sesama pegiat pertanian guna membantu mempromosikan produk UMKM desanya begitu memikat kami bertiga untuk datang. 

Jadilah kami berangkat dari Kota Ternate dari Kota Ternate menuju Ibu Kota Provinsi menggunakan speed boat, lalu melanjutkan perjalanan lagi menggunakan mobil lintas ke desa Tutuling Jaya.

Kami berangkat berboncengan mengunakan sepeda motor melewati perumahan warga yang mayoritas Suku Jawa. Mereka hidup dan bermukim selama puluhan tahun di Halmahera karena kebijakan Transmigrasi era orde baru. 

Hamparan potensi tersaji begitu nyata. Padi, holtikultura dan tanaman pangan lain tertanam sepanjang ladang yang dilewati. Pantas saja daerah ini menjadi salah satu daerah penyokong pangan di Maluku Utara.

Lokasi Produk Bawang Goreng (Dokpri)

 Sekira lima belas menit kami sampai di sebuah pertokoan. Terlihat jelas produk-produk turunan yang tersusun rapi dalam etalase kaca bersanding dengan jualan lain. Kami masuk dan meilhat-lihat sebentar, sebelum Pak Kades mengarahkan kami menuju rumah produksi.

Aroma Bau bawang merah merebak menusuk hidung ketika kami memasuki ruang produksi. Dua karung berukuran 25 kilogram berisi bawang merah terlihat di curah ke dalam baskom hitam besar. Tiga ibu-ibu menambil posisi, mengelilingi baskom dan memulai mengupas dengan lihai satu persatu.  Bermodal pisau, kulit-kulit bawang merah terkelupas dengan cepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline