"Tertinggi bukan berarti tersejaterah, lalu?"
"Dua puluh tujuh persen. Paling tinggi di Indonesia bahkan paling tinggi di dunia, begitulah ucapan Presiden RI Jokowi dalam acara Tahunan Bank Indonesia beberapa hari lalu.
Ungkapan Jokowi tersebut kemudian beredar di group WhatsApp hingga media sosial. Berbagai tanggapan muncul beriringan. Pro dan kontra. Lebih-lebih pertumbuhan itu kontras dengan kondisi pembangunan di Maluku Utara.
Lalu benarkah apakah benar PDB Maluku Utara segitu tingginya?
Jawabannya benar. Produk Domestik Bruto Maluku Utara lebih tepatnya ialah 26,94% year to year. (1)
Secara komulatif pertumbuhan ini lima sampai enam kali lipat dari provinsi lain. Bahkan komulatif nasional yang hanya 5%. Pertumbuhan ini sejak pandemi sudah menggairahkan. Pada saat daerah lain berkutat dengan lemahnya pertumbuhan ekonomi, Maluku Utara masuk dalam tiga daerah yang mengalami pertumbuhan positif.
Apa Faktor Pertumbuhan tersebut?
Dua bulan lalu, saya mengingat benar ketika seorang teman mengirimkan sebuah foto tentang data Realisasi PMA daerah di Indonesia. Kajian mereka tentang investasi memberikan gambaran. Saya lupa di mana foto tersebut.
Intinya, pada data itu diperlihatkan bahwa Maluku Utara menduduki urutan nomor satu di Indonesia Timur realisasi Investasi dan Nomor tiga di Indonesia. Tak main-main, investasi melonjak 70 persen.