Lihat ke Halaman Asli

Fauji Yamin

TERVERIFIKASI

Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Vendor Baru Vs Vendor Bermodal

Diperbarui: 4 Oktober 2022   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vendor Baru Vs Vendor Bermodal (Kompas.com)

Perkawinan sebentar lagi, Mustakim, kawanku semasa SMP dulu terlihat masih mempacking segala keperluan yang hendak dibawa ke seberang pulau.

Dua insan manusia jatuh cinta seminggu lagi bakal dipersatukan dalam ikatan perkawinan. Dan, vendor tempat Mustakim bekerja, didapuk sebagai penyelenggara acara. Dipersiapkan segalanya. Dari keperluan panggung, bunga-bunga, kursi pengantin, desain dari bahan gabus,  taplak meja, hingga paling penting ialah baju pengantin.

Baju yang sudah  di fitting terlebih dulu oleh kedua mempelai. Baju pengantin itu sederhana. Stok mereka tak sebanyak  vendor-vendor besar ternama. Punya banyak koleksi dari terlama hingga terbaru. Pun baju itu menjadi koleksi terbaik dengan banderol anggaran yang bisa dicapai pengantin ekonomi menengah kebawah. sudah dipakai banyak pasang pengantin.

Lama nian mereka mempersiapkan keperluan yang dibawa.  Keperluan itu disesuaikan  pilihan konsep dan budget yang disepakati. Lalu setelah semua selesai, barang-barang itu diangkut ke speed boat sewaan. Menuju kampung tempat acara diselenggarakan.

Di kampung, mereka biasanya langsung bergerak cepat mempersiapkan konsep dan tema yang sudah disepakati. Tenda seadanya dengan ruang terbuka banyak dihadapi. Tidak seperti di kota-kota besar yang memakai gedung. Di kampung atau di desa-desa yang biasa mereka tangani, kebanyakan menyelenggarakan dihalaman terbuka.

Tenti sederhana, dari atap seng atau terpal. Panggung gotong royong kreasi warga hingga tenda-tenda dari batang bambu. Keahlian merekalah yang harus membikin kondisi itu menjadi sedikit indah.

Menariknya, Mustakim, lebih menyukai pelanggan dari desa. Semua dilaksanakan dengan bersama-sama. Warga ikut membantu mengerjakan apa yang seharusnya menjadi tugas Mustakim dan teman-teman. Bantuan itu tentu memperingan pekerjaan mereka yang cukup melelahkan.

Sambutan dan perlakuan masyarakat desa baginya merupakan sesuatu yang cukup berkesan. Sehingga setiap ada pekerjaan di Desa, ia selalu ingin ikut. Berbeda dengan pelanggan di kota, di mana mereka harus bekerja keras dengan anggota lain mempersiapkan segala desain dari panggung hingga menyusun kursi. 

Bagian pengantin saat hari H sudah merupakan tugas teman lain yang punya keahlian merias. Kalau bagus, pasti di puji habis-habisan. Kadang juga memakai rekanan jika tukang rias sedang menghendel pekerjaan di tempat lain.  

saat acara selesai, mereka akan mengemasi semua barang-barang dan kembal lagi ke kota serta mengerjakan proyek baru dari atasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline