Masih terlalu dini untuk menyambut pagi, namun masyarakat yang hendak melaksanakan Idul Adha di kampung halaman, utamannya ke Pulau Makian sudah mengantri di pelabuhan penyebrangan Bastiong Kota Ternate.
Berbondong-bondong mereka menyesaki speed boat yang merupakan moda utama menjangkau pulau dengan jarak tempuh 3-4 jam ini.
Mereka datang lebih awal. Pukul 4 ketika mayoritas warga kota masih terlelap tidur, mereka sudah standby di pelabuhan. Menunggu speedboat sandar ke dermaga.
Ketika tali tambat perahu sudah terikat, rebutan naik ke speedboat terlihat mengerikan. Siapa cepat naik, dia dapat tempat duduk. Jika sudah dapat tempat, haram hukumnya berdiri atau sekedar turun membeli cemilan. Sebab akan hilang tempat.
Dua tiga hingga berapapun speedboat yang tersedia hari itu akan penuh dan over kapasitas. Kejadian unik ini akan ditemukan menjelang H-2 hingga H-1 menjelang lebaran.
Rebutan naik dan mendapatkan tempat agar cepat sampai seperti tidak mengindahkan kapasitas yang mampu di muat speedboat. Rata-rata kapasitas speedboat yang beroperasi mencapai 60-80 orang. Namun di saat seperti ini, bisa membludak hingga 100 lebih.
Masih dalam hitungan orang. Belum barang bawaan yang ikut dibawah. Sehingga speedboat benar-benar kelebihan muatan.
Kejadian Jum'at kenarin merupakan salah satu dari kebiasaan yang sudah sering terjadi. Bahkan hingga pukul 1 siang, masih overload penumpang.
Speedboat akan bolak balik hingga penumpang selesai diangkut. Biasanya hingga dua kali bolak balik. Namun uniknya, warga yang mudik tak mau menunggu. Sehingga ada kesempatan naik, walau tak mampu lagi menampung penumpang tetap di ikuti.