Lihat ke Halaman Asli

Fauji Yamin

TERVERIFIKASI

Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Tentram

Diperbarui: 24 Agustus 2021   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Regionalkompas.com

Ku titipkan sebentar imanjinasiku pada mentari yang baru saja pergi, setelah kesunyian datang menyapa. Hiruk pikuk kebisingan hilang tak bersapa.

Ambis dan kuasa, tak leluasa. Tak ada yang berkuasa atau siapa ambisi berkuasa. Tak seperti di kota yang yang haus kuasa. Tersingkir oleh bunyi jangkrik dibalik kesenyapan. Teduh dan tentram.

Di sini, kensunyian layaknya teman berdansa. Seperti petani memainkan cangkul, atau nelayan menarik jala. Seni tak berwajah namun pekat terasa.

Di sini,.... di desa. Segalanya terasa. Jiwa tentram, luka hilang, cinta datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline