Kau hadir tanpa permisi, membawa hati laksana angin mengoyah dedaunan. Merontokan kelopak bunga, mencabut akar benalu.
Kau hadir tanpa permisi. Tanpa mengetuk dan bertanya terlebih dahulu. Siapa nian tuan pemilik hati ini.
Kau hadir tanpa permisi, membawa wajah manis mu membalut yakin. Laksana kesatria perang berkuda menerobos barisan pertahanan musuh.
Kau datang tanpa permisi, hingga aku terperangah setelah ku bukakan pintu, kau berbalik arah tanpa pamit.
(Ternate,28 Januari 2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H