Pertengahan bulan November, saya menuju Jakarta Timur. Mengunjungi seorang kenalan yang sejak bulan Juni tidak ketemu karena pandemi Covid-19.
Setiba di sana, sembari ngopi, kami mengobrol panjang lebar sebelum akhirnya saya menuju dapur..
Di dapur, istri dari kerabat dan salah satu pembantunya sedang fokus mengaduk adonan.
Tante, lagi buat apa," Tanyaku sembari menengok penasaran.
"Lagi buat kue persiapan natal," sahutnya sambil sibuk meletakan adonan yang sudah terbentuk ke sebuah wadah.
Tanpa sadar mata saya tertuju pada sebuah kantong. Terdorong penasaran, saya bertanya " itu apa tante?" sambil menunjuk.
"Itu buah kenari buat toping", Jawabnya.
" Boleh lihat tante?", sembari meraih bungkusan tersebut.
"Tante, kenari kok kecil-kecil begini," saya terheran-heran.
"Iya, itu beli di pasar sini. Di sini (Jakarta) kenari kecil-kecil," jawabnya.
"Astaga tante kenapa tidak bilang, di kampung saya kenari banyak dan besar-besar. Bahkan saking banyaknya hingga dijuliki pulau Makian," ujarku.