Pukul empat pagi, sebuah nada ketukan di pintu kamar diringi suara panggilan membangunkan saya dari tidur.
Sosok jangkung, kurus dan berambut ikal berdiri tepat di hadapan saya ketika pintu kamar di buka. Fikram namanya. Anak remaja berusia 20 tahun.
Tanpa basa-basi langsung mengutarakan maksud dan tujuan yang sebenarnya sudah saya ketahui. "Abang pinjam motor," Ujarnya.
Biasanya jika pintu tidak di kunci, ia tak perlu mengetuk. Ia, langsung masuk mengambil kunci ; kontak sepeda motor, di kamar.
" Itu kunci (kontak) di atas meja," tunjukku sambil garuk-garuk kepala.
"Ok abang," jawabnya sembari mengambil kunci dan berlalu.
Fikram seharusnya sudah berada di kantor Pukul tiga pagi. Menunggu lembaran-lembaran koran dari salah satu media cetak terkenal di Maluku Utara selesai di cetak.
Namun, karena ketiduran ia harus berangkat pukul empat. Padahal di jam ini, ia sudah harus mendistribusikan koran ke wilayah Selatan kota.
Tugasnya ialah mengantarkan koran tersebut ke perkantoran dan rumah warga yang berlangganan. Selain itu juga ke loper yang biasa berjualan di sudut lampu merah dan pedagang-pedagang kecil.
Wilayah kerjanya di Kota Ternate Selatan begitu luas. Sehingga ia harus mengingat setiap gang, jalan dan rumah yang berlangganan. Pekerjaan ini memakan waktu tak kurang dari enam Jam.
Artinya pada jam delapan atau sembilan pagi, semua koran sudah terdistribusi ke pelanggan. Dan ia akan pulang pada pukul 10 pagi.