Lihat ke Halaman Asli

Fauji Yamin

TERVERIFIKASI

Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Fasapa-sapa, Cara Berburu Ikan di Malam Hari

Diperbarui: 25 Maret 2022   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Sehabis berburu

Waktu menunjukan pukul sepuluh malam. Jam segini, warga biasanya sudah mulai tidur. Lampu-lampu rumah sudah dipadamkan, tertinggal hanya lampu teras. Desa menjadi sepi, gelap dan tak ada lagi keramaian; nongkrong, main domino hingga ngobrol.

Tak terkecuali tiga anak remaja yang sedari tadi lalu-lalang di Desa. Sesekali mereka ke pantai, kemudian kembali lagi. 

"Dari mana?" tanyaku di depan rumah.

"Ceh (sebuah ungkapan untuk yang kurang lebih berarti tidak), baru habis buang air," Jawab salah satu dari mereka nampak menyembunyikan sesuatu.

Di sini, warga masih terbiasa buang air di pantai. Tapi sudah tidak seintens dulu sejak adanya program MCK di rumah-rumah warga. 

Setelah tiga anak tadi berlalu, lewat satu gerombolan. Kuhitung ada enam orang. Mereka ke arah utara desa. Katanya sedang menuju tempat jaringan. 

Jaringan internet di sini hanya ada di ujung utara desa dan selatan desa. Kalau sudah di sini, wajib diam alias tidak boleh bergerak karena sinyal bakal hilang.

Tak lama berselang, mereka kembali ketika waktu menunjukan pukul sebelas malam. Dengan tergesa-gesa, berlari ke rumah masing-masing. 

Sambil terbengong-bengong salah satu dari mereka yang juga tetangga menyapa. "Kaka, tara iko (Kaka tidak ikut)?"

"Iko pi mana tengah malam bagini (ikut ke mana, tengah malam begini)?" tanyaku penasaran.

"Fasapa-sapa, air laut so (sudah) kering," jawabnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline