Sebetulnya saya agak ragu untuk menaruh judul "Pernak-pernik pelangi kehidupan di desa Rejoyoso", karena saya hanya merasakannya satu bulan. Namun, karena kesan yang saya rasakan dari pengalaman yang singkat, ternyata sangat membekas pada diri saya, membuat saya memberanikan diri untuk menulis dengan judul seperti di atas.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu komponen kegiatan akademik yang sudah ada pada setiap universitas, selain melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang setiap tahunnya mengadakan kegiatan "KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa)". Pada tahun ini progam pengabdian kepada masyarakat memiliki tema "KKM UIN mengabdi 2020".
KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) merupakan bentuk program wajib yang di ikuti oleh seluruh Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dimana KKM menjadi wadah tersendiri bagi Mahasiswa untuk bersosialisasi pada masyarakat. Dulu saya berfikir, bahwa mengikuti kegiatan KKM nantinya akan mengabdi di tempat yang jauh dari perkotaan, akses ke lokasi yang sulit, tempat yang kekurangan air dan masyarakat nya masih belum mengenal teknologi.
Dan ternyata tidak semuanya sama apa yang saya fikirkan tentang lokasi KKM yang saya tempati. Saya mendapatkan lokasi KKM yang lumayan jauh dari perkotaan, bisa dibilang desa yang saya tempati sudah lumayan maju karena energy listrik sudah ada dan jalur akses menuju ke lokasi tidak terlalu sulit. Lebih tepatnya lokasi saya KKM di arah Malang selatan di desa Rejoyoso
Rejoyoso adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timu yang cukup luas. Desa Rejoyoso memiliki empat Dusun yaitu; Dusun Wotgalih, Dusun Karangsuko, Dusun Sukosari dan Dusun Balong.
Sebuah desa yang memberikan kesan tersendiri bagi saya. Mengalami hidup di desa tersebut kurang lebih selama satu bulan, merupakan bagian dari rangkaian perjalanan tugas kuliah dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Keseluruhan pengalaman di desa Rejoyoso sungguh berkesan.
Alam yang begitu indah, orang-orang pedesaan yang sangat ramah, keunikan budaya, adalah sebagaian dari segudang alasan untuk membuat siapapun yang datang ke desa Rejoyoso tak akan pernah melupakan pengalamannya
Namun, pengalaman tinggal bersama kelompok KKM di Rejoyoso, suatu hal yang sangat unik dan sangat menyenangkan dalam pelajaran hidup saya, yang membuat saya mendedikasikannya dalam tulisan tersendiri. Supaya kedepanya nanti masih bisa di kenang walaupun hanya melewati sebuah untaian cerita yang tidak terlalu panjang.
Di Rejoyoso kelompok saya tinggal di tempat Pak Supar salah satu warga desa tersebut, lokasi tempat tinggal kelompok saya tidak jauh dari kantor desa Rejoyoso. Kelompok saya tinggal di sebuah rumah yang sudah lumayan tua yang sudah jarang di tempat oleh si pemilik rumah, karena Pak Supar lebih sering tinggal di rumah satunya.
Rumah berwarna putih dengan perpaduan warna hijau dengan bentuk persegi memanjang ke bagian belakang. Yang tersusun atas tembok putih yang sudah mulai memudar warnanya dengan tiga tiang depan rumah dan jendela yang berwarna hitam di sisi bagian depan.
Di tempat tersebutlah kelompok saya melakukan tugas pengabdian selama kurang lebih satu bulan. Selama satu bulan kelompok saya mendapatkan pengalaman yang cukup banyak dan cukup menarik, karena rata-rata penduduk yang tinggal di desa terebut kebanyakan orang-orang Madura, disitu kelompok mengalami sedikit kendala dengan bahasa yang penduduk setempat gunakan sehari-hari.