Lihat ke Halaman Asli

Cerita Panas

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada kesempatan kali ini aku ingin berbagi “cerita panas” yang aku alami hari ini. Tentu saja kalau menuliskan cerita tersebut secara “vulgar” melalui blog ini, maka akan langsung dihapus oleh admin komunitas diblog ini. Kali ini, aku hanya menceritakan sedikit “cerita panasku”. Jika pembaca menginginkan cerita yang lebih “vulgar”, pembaca bisa membacanya secara santai “diblog pribadiku.

cerita” ini berawal ketika aku bangun pagi hari tadi. Suara adzan subuh menggema memecah keheningan malam. Saling bersahutan antara satu masjid dengan masjid yang lain. Selain terdengarnya sahut menyahut suara membesarkan Allah SWT itu, suara ngorok manusia yang sedang tertidur pulas pun saling bersahutan antara satu rumah dengan rumah yang lainnya. Mereka terlelap dalam mimpi indahnya. Seandainya mereka mengetahui betapa besar nikmat beribadah disubuh hari, tentunya mereka akan bergerak walaupun dengan merangkak sekalipun.

setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah dimasjid, aku pun langsung pulang kerumah. Tentunya setelah berdizkir dan berdo’a kepada Allah SWT agar semua mimpi dan cita-citaku terwujud.

suasana udara disubuh hari ternyata sangat segar. Pantas saja, Nabi Muhammad SAW menganjurkan dan mengajarkan kepada Ummat Islam agar tidak tidur ketika sudah sholat subuh. Ummat Islam sangat dianjurkan untuk menghirup udara dipagi hari yang sangat bersih dan Ummat Islam juga dianjurkan untuk berolahraga sejenak karena dengan berolahraga dipagi hari, tubuh akan mendapatkan berbagai zat yang dibutuhkan tubuh sehingga membuat tubuh selalu sehat.

jarum jam sudah menunjukkan pukul 05.30 WIB. Semua peralatan sudah disiapkan. Mandi sudah dan sarapan pun sudah. Aku akan pergi kesuatu tempat dimana banyak sekali wanita-wanita yang nantinya akan “beradegan panas” dikarenakan merasakan sesuatu hal yang “panas” sehingga membakar emosinya.

teman yang akan menemaniku ke lokasi yang akan aku tuju sudah datang, tepat pada pukul 05.40 WIB. Kebetulan dia akan mengawal orang-orang yang akan mengikuti jalan santai. Dia merupakan KEPANDUAN dari partai politik yang didirikan pada tahun 1998 yang lalu. Ya, Partai Keadilan Sejahtera nama partai itu. Kebetulan partai tersebut sedang menyelenggarakan musyawarah wilayah ke II di provinsi Sumatera Selatan. Banyak sekali acara positif yang akan dilakukan oleh kader partai tersebut bersama dengan masyarakat.

hanya sepuluh menit waktu yang kami gunakan untuk menuju lokasi yang akan dituju. Temanku langsung pergi setelah menurukanku dilokasi yang kutuju. Dia langsung pergi ke KAMBANG IWAK, lokasi yang digunakan sebagai start awal dan finish dari kegiatan jalan santai yang telah aku beritahukan sebelumnya.

sambil menunggu pukul 07.00 WIB, aku pun menghidupkan radio yang ada di handphone pemberian adik orang tuaku. Setelah memasang headset dan meletakkannya dikedua kupingku, aku pun memilih siaran yang memutarkan lagu-lagu kenangan. Lagu-lagu tahun delapan puluhan.

tanpa terasa waktu yang ditunggu-tunggu datang juga. Kami disuruh masuk dan mencari nomor ujian kami yang nantinya akan digunakan sebagai tempat kami melakukan tes. Hari ini aku akan melaksanakan tes penyaringan calon pegawai negeri sipil

iringan tembang kenangan terus terdengar dikupingku. Ternyata, sang mentari pada pagi ini sedikit tidak bersahabat dengan sebagian orang. Sengatan “panasnya” terasa sangat menusuk kulit. Tidak sedikit yang berulang kali mengeringkan keringat yang membasahinya dengan menggunakan tisu ataupun dengan menggunakan tangannya sendiri. Aku merasa teman-teman ini belum terbiasa dengan cuaca “panas” karena menurutku “panas” ini masih sekitar empat puluh persen.

entah apa yang dirasakan oleh bapak-bapak panitia didepan kami. Sudah tahu sama-sama kepanasan, ternyata masih banyak rangkaian acara yang harus dilalui. Mulai dari pembukaan, kata sambutan, hingga tetek bengek yang lainnya, baru kemudian pelaksanaan tes dimulai. Padahal sama-sama menderita “kepanasan” sudah sebaiknya acara-acara yang tidak penting seperti itu dilewatkan guna mempersingkat waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline