Nama Ohahauni Buulolo
onesbuulolo14@gmail.com
Pendahuluan
Beberapa orang Kristen memandang filsafat dengan curiga karena mereka pernah mendengar kisah-kisah mengenai orang lain yang runtuh imannya karena mempelajari filsafat. Mereka telah disarankan untuk menghindari filsafat seperti menghindari wabah penyakit. Dampak dari menghindari filsafat ini orang Kristen mengalami bebrapa hal. Pertama, orang Kristen gagal memehami pola pikir masa kini. Kedua, Seseorang tanpa sadar justru menjadi korban dari pemikiran orang yang berfilsafat. Ketiga, Tidak hanya itu, seseorang yang menghindari untuk beajar filsafat, mereka bisa saja berpegang pada keyakinan yang berbahaya bagi iman Kristen tanpa mereka menyadarinya. Tindak orang Kristen yang tidak mau belajar filsafat jelas bahwa langkah ini tidaklah bijak, namun orang Kristen yang mau belajar filsafat harus tahu kepada siapa anda belajar filsafat. Salah pintu masuk dalam belajar filsafat akan mendapatkan kesesatan berpikir, jadi dalam belajar filsafat harus selektif karena kepada siapa orang Kristen belajar filsafat akan menentukan siapa kekristenan kedepannya.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan Kekristenan sanggup menghadapi tantangan intelektual yang menghadangnya. Belajar filsafat bukan runtuhnya iman, namun justru memiliki harta yang tak ternilai yaitu iman yang matang yang didasarkan pada akal sehat yang baik.
Seorang Kristen harusnya memiliki minat khusus dan tanggung jawab untuk mempelajari filsafat. Sebab Filsafat akan memberikan tantangan sekaligus kontribusi bagi orang Kristen untuk memahami iman. Maka belajarlah filsafat, sebab karena kebenaran milik Allah dan filsafat adalah upaya untuk mencari kebenaran, maka filsafat dapat membantu dan membangun kerangka berpikir kita dalam memahami Allah dan dunia-Nya. Filsafat memberikan tantangan khusus bagi orang Kristen, baik secara positif maupun Negatif. Namun tentu yang penulis rekomenditkan dalam belajar filsafat tentu, pertama sekali kepada ahli pada bidangnya dan kedua, orang yang menjadi pengajar filsafat harus orang yang takut akan Tuhan (Amsal 1:7).
Definisi Umum Filsafat
Kata filsafat berasal dua kata Yunani Philo dan Sophia yang berarti " Mencintai Kebijaksanaan", karena yang terutama dalam pikiran orang-orang zaman purba adalah Kebijaksanaan. Dalam sudut pandang ini, tugas utama filsafat adalah pendidikan Etika, artinya filsafat harus mengajarkan tentang kehidupan yang baik. Bahkan segi-segi yang lebih abstrak dari filsafat juga berperan serta untuk mencapai sasaran ini, sebab pengetahuan dan pemahaman merupakan bagian dari kehidupan yang baik itu. Menurut para filsuf Yunani, orang yang tidak berpengetahuan tidak akan dapat mencapai kebahagiaan yang sejati.[1]
Sebagian orang mengatakan bahwa Filsafat adalah ratu ilmu pengetahuan yang memiliki sifat paling umum daripada ilmu fisika atau biologi dll. Orang berpendapat bahwa filsafat memberi tahu kita tentang berbagai unsur pokok utama dunia, sedangkan filsuf lain berkat bahwa penyelidikan semacam itu tidak pernah ada. Ada yang berkata bahwa filsafat merupakan aktivitas rasional yang memusatkan perhatian pada argumentasi dan evaluasi data secara kritis. Namun yang lain benganggap bahwa argumentasi akal sehat bukanlah hal yang sangat penting dan tidak ada argument yang meyakinkan dalam filsafat. Karena itu, penjelasan yang akurat, komprehensif dan sederhana tentang filsafat hendaknya meliputi sejumlah praktik dan pandangan yang jelas tidak konsisten.
Dasar Alkitabiah Bagi Filsafat Kristen
Dalam I Petrus 3:15; Ibr.11:6 mengatakan bahwa tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Allah tidak akan memberikan berkat bagi orang yang bodoh. Orang Kristen tidak akan menerima berkat rohani bila ia memiliki iman yang bodoh. Iman mungkin lebih layak diberi imbalan dari pada nalar. Tetapi Nalar lebih mulia (orang Yahudi di kota itu (Berea) lebih baik hati dari pada Yahudi di tesalonika, alasan karena mereka menyelidiki kitab suci untuk mengetahui, apakah itu semuanya benar demikian? Dalam Kis. 17:11. Ada beberapa fungsi filsafat dalam ibadah agama Kristen. Filsafat disebut sebagai "alat teologi"; Filsafat adalah pertahanan terhadap ajaran sesat dan merupakan pokok terpenting dari Apologetik.