Lihat ke Halaman Asli

Harapan Muhaimin Iskanddar Kandas

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapan Muhaimin Iskanddar Kandas

Malam ini adalah hari pertama sidang paripurna DPR -RI masa abdi 2014-2019. Sidang yang tidak sepatutnya ditontontonkan sebagai cermin pendidikan politik bagi anak bangsa, sidang ricuh nampak seorang yang berbadan besar memicit-micit pundak  pimpinan sidang yang dengan menaiki panggung pimpinan sidang yang sebetulnya tidak diperkenankan untuk melakukan hal tersebut. Beberapa orang manarik laki-laki tersebut “untung saya tidak memaki-maki ibu ini” jawab laki-laki tersebut saat seorang mengerai.

Ditengah-tengah pimpinan mempersilahkan satu persatu fraksi untuk menyampaikan calon pimpinan DPR sekonyong-konyong  seorang yang mengaku dari praksi PKB naik ke Podium tanpa perintah dari pimpinan sidang, beberapa kali pimpinan sidang menyuruhnya untuk turun namun tetap saja  berdiri dan menyapaikan walkout, tindakan ini sangat tidak terpuji, sebagai orang terpelajar dengan basis NUnya harusnya tidak mengajarkan hal yang tidak bermoral sebagaimana yang dilakukannya. Beberapa saat kemudian, Fraksi Hanura juga menyatakan walkout dengan cara yang sama.

Sidang berjalan sesaat kemudian, pada giliranya PPP menyampaikan suaranya untuk memilih pimpinan DPR-RI yang tidak berbeda dengan Fraksi Gerindra dan PAN sebelumnya, melihat hal tersebut tiba-tiba tanpa seijin pimpinan sidang seorang yang mengaku dari fraksi PDIP meniaki podium dan mengatakan walkout. Walkoutnya PKB, Hanura dan PDIP membuat suasana dapat dikendalikan dengan baik oleh pimpinan sidang, kemudian pimpinan mempersilahkan fraksi Demokrat untuk menyampaikan usulan pimpinan DPR-Rinya. Mengira sama dengan Gerindra, Golkar, PAN, PPP dan PKS, ketika giliran partai Nasdem, partai Nasdem dengan lantangnya menyuarakan Walkoutnya hingga akhiranya pimpinan sidang memutuskan dan menetapkan calon yang diusung oleh Gerindra, Golkar ,PAN, PKS,PPP dan Demokrat, keputusan pimpinan tersebut di putuskan karena tidak ada perbedaan nama dan jabatan yang di usung oleh lima partai koalisi meraputih dan Demokrat tersebut.

Beberapa hari yang lalu Muhaimin Iskandar mengatakan bahwah kolompok koalisinya akan bertambah kuat karena ada dua partai yang akan merapat, Dua partai itu adalah partai Demokrat dan partai PPP yang diisukan akan bergabung dengan koalisi Jokowi –JK. Koalisi Jokowi-JK yang mengharapkan Demokrat dan PPP untuk memeperkuat suara pada sidang malam itu ‘mengkerut’. Sebagaimana di sampaikan  oleh salah satu kader PDIP dan Nasdem di Metro TV, Anggota DPR RI dari PDIP dan Nasdem dari awal tidak ingin mengikuti sidang, namun  karena media mengatakan bahwa demokrat dan PPP akan merapat mereka memasuki ruang sidang.

Perlu diingat koalisi Jokowi-JK tercatat dua kali ‘dikelabui’  oleh Demokrat   pertama saat Sidang penetapan Pilkada VIA DPRD dan yang kedua adalah malam ini penetapan calon ketua DPR.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline