Lihat ke Halaman Asli

Ogie Urvil

CreativePreneur, Lecturer

Awasi Otak

Diperbarui: 14 Desember 2023   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Ada sebuah kisah nyata. Pernah ada pria yang bekerja di perusahaan pengemasan daging. Jadi orang ini pekerjaannya memasukkan daging yang sudah dikemas ke dalam gerbong-gerbong kereta api. Setelah penuh, maka pintu gerbong akan ditutup rapat supaya dagingnya awet, dan kemudian langsung berjalan dikirim ke kota lain.

Suatu hari, ia menjalankan pekerjaannya seperti biasa. Namun apes, entah bagaimana, saat mengisi gerbong terakhir, pintu gerbongnya tiba-tiba tertutup. Ia menggedor-gedor pintu meminta tolong, tapi tidak ada yang mendengar. Lantas kereta pun berjalan.

Ia sudah berpengalaman 20 tahun di situ. Jadi dia tahu persis jumlah oksigen yang tersedia di dalam gerbong itu, dan berapa lama waktu yang tersisa untuknya sebelum kemudian akan mati kehabisan oksigen. Dia juga tahu persis gejala yang akan terjadi pada tubuhnya saat kekurangan oksigen.

Dengan bermodal senter gantungan kunci yang kecil, dan buku jurnal di saku celananya, ia menulis pesan untuk keluarganya. Keesokan harinya, kereta sampai di tujuan. Crew kereta api menemukan mayatnya dan buku jurnal tersebut.

Dalam buku jurnalnya, pada halaman-halaman awal terlihat normal, tulisannya cukup bisa dibaca. Ia menuliskan betapa ia cinta pada istri dan anaknya. Pada halaman-halaman tengah, tulisannya mulai 'ngaco', kalimatnya terputus-putus dan tidak masuk akal.
Pada halaman-halaman akhir jurnalnya, isinya seperti 'cakar ayam', sama sekali tidak bisa dibaca. Ini persis seperti tanda-tanda seseorang kehabisan oksigen, yang berpengaruh pada otaknya, dan berdampak pada kemampuan fisik yang lain.

Inspeksi gerbong pun dilakukan. Dan ternyata, crew menemukan retakan pada bagian belakang dinding gerbong, dan cukup memanjang sampai lantai gerbong. Tidak begitu terlihat, karena tidak begitu besar dan tertimpa tumpukan daging. Namun, seharusnya oksigen tetap bisa masuk. Singkatnya, ternyata gerbong tidak sepenuhnya tertutup dan kedap.

Bahkan menurut penyelidikan lebih jauh, selama perjalanan, semestinya oksigen di dalam gerbong itu cukup untuk 20 orang !
Polisi dan crew pun me-reka ulang kejadian itu, namun dengan menggunakan oxygen monitor, untuk melihat jumlah oksigen yang tersedia. Hasilnya, jumlah oksigen ternyata tidak berkurang meski dalam kondisi pintu tertutup.

Autopsi juga dilakukan pada korban. Anehnya, hasil autopsi menunjukkan bahwa si korban meninggal karena kehabisan oksigen, sesuai dengan tanda-tanda yang ditunjukkan lewat kondisi penulisan jurnal.

Cerita diatas saya ambil dari buku "Black Hole Focus" yang ditulis oleh Isaiah Hankel PhD (2014). Ia menutup kisah ini dengan kalimat:

"If your mind is powerful enough to kill you, it's also powerful enough to give you the life you want."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline