Lihat ke Halaman Asli

Poros Tengah Ada, Prabowo Tiada

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari hasil quick count sudah bisa dipastikan bahwa tidak ada satu partaipun yang bisa mengusung capresnya tanpa berkoalisi dengan partai lain. Menurut analisa saya dengan keahlian ngawurologi...Capres Prabowo yang diusung partai Gerindra beserta fansclubnya (termasuk kompasionernya) sedang dilanda kepanikan..... makanya dimunculkan istilah koalisi senyap.... Ya paniklah, karena kedua  capres rivalnya sudah aman mendapatkan tiket koalisi maju di pilpres mendatang. Sedangkan Prabowo masih bekerja keras karena harus bisa menggandeng minimal 2 parpol papan tengah untuk memuluskan pencapresannya.
Dalam situasi genting tersebut, berhembuslah wacana koalisi poros tengah. Apabila koalisi ke empat parpol dengan label Islam (PKB, PPP, PAN dan PKS)  bersepakat membentuk poros tengah, maka semakin tipislah peluang Prabowo maju sebagai capres... mumet endasku..
Ke empat parpol berlabel Islam tersebut akan mempunyai nilai tawar "MAHAR" yang tinggi  kepada Prabowo...akhirnya akan bermazab  Wanipiroisme..  Dampaknya akan melahirkan pemimpin yang tergadaikan oleh kepentingan pribadi dan kelompoknya... Amit amit
Dalam situasi diujung tanduk tersebut,  Prabowo terpaksa harus merengek kepada SBY (PD) dan besannya SBY (PAN) agar mau bergabung berkoalisi. Weleh weleh.....meminjam istilah mereka...Prabowo akan menjadi boneka kepentingan SBY beserta kroninya. Hutang budi politik pastilah akan berimbas kepada posisi tawar SBY yang tinggi untuk mendukung kepentingannya... Itulah sejatinya BONEKA dan BADUT Politik.

Kegalauan ini sebagai stressor psikopolitik Prabowo beserta fansclubnya. Apakah akan melacurkan diri demi ambisi kekuasaan? Hanya Tuhan dan Prabowo yang tahu.
Semoga saja stressor psikopolitik tersebut akan menstimulir produktifitas berpuisinya.... Bagi kompasioner pendukung Prabowo stressor psikopolitik tersebut akan menggairahkan produktifitas tulisannya untuk membabi buta menyerang lawan politiknya. Ada salah satu kompasioner anti Jokowi (diduga pro Prabowo) sangat produktif tulisannya. Bayangkan saja...  bergabung sejak tgl 1 Februari 2014 sampai tanggal 16 April ini sudah menghasilkan lebih dari 115 artikel...rata-rata 1,5 artikel perhari. Bisa masuk rekor muri. Tulisan kompasioner tsb hampir semuanya pembentukan opini negatif terhadap Jokowi.
Bagi ke empat parpol poros tengah... saya ucapkan selamat menikmati nilai tawar MAHAR yang berlimpah dari Prabowo.
Jogja 16 April 2014....
Salam Ngawurologi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline