Lihat ke Halaman Asli

Menelisik Cagar Budaya Cirebon yang Terabaikan

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh Ali Ofid Cholid

Menengok sejarah Cirebon beberapa abad kebelakang maka wajar apabila dikenal sebagai kota wali. Bangunan peninggalan yang merupakan saksi sejarah menunjukkan kentalnya budaya kesultanan pada saat itu. Adanya Gua Sunyaragi, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan menjadi bukti fisik akan perkembangan budaya dari masa ke masa. Sejarah juga telah mencatat jika bangunan tersebut telah terabaikan baik oleh sebagian masyarakat dan minimnya perhatian pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon. Rendahnya perawatan dan renovasi menghilangkan kesan mewah dari sebuah keraton. Yang tampak adalah kesan kumuh dan bobroknya dari sebuah keraton yang menjadi simbol kekuasaan pada masa lampau.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon sebagai kepanjangan tangan pemerintah terkesan tidak melakukan kerja sebagai upaya pemeliharaan dan lemahnya pengawasan. Hal ini tentu saja menimbulkan satu keprihatinan tersendiri bagi masyarakat cirebon. Gua Sunyaragi yang masih berdiri kokoh, tapi tidak menunjukkan kebersihan dan rendahnya terhadap perawatan bangunan. Coretan tampak disana sini di area gua yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Rendahnya perawatan terhadap bangunan keraton dapat ditunjukkan dengan rusaknya bagian bangunan pada banyak bagian.

Solusinya bagaimana ?

Permasalahan seperti ini mencerminkan pemerintah mengabaikan budaya Cirebon yang sudah dibangun ratusan tahun yang lalu. Semestinya pemerintah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melakukan kinerja yang berarti dalam menjaga bangunan budaya. Perhatian pemerintah berupa renovasi bangunan keraton tanpa mengurangi nilai-nilai sejarah dan melakukan maintenence (perawatan) terhadap kerusakan dan kebersihan bangunan. Pengawasan Dinas  Kebudayaan dan Pariwisata mutlak dilakukan terhadap kebocoran anggaran yang diberikan oleh pemerintah dalam upaya pemeliharaan bangunan. Kemungkinan kebocoran anggaran bisa saja terjadi. Satu sisi minimnya anggaran yang diberikan oleh pemerintah, sisi yang lain kebocoran penggunaan anggaran pemeliharaan terhadap bangunan budaya cirebon.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline