Lihat ke Halaman Asli

Stefanus Yongki W.P

mahasiswa pertanian dan bisnis

Keindahan Alam di Ekowisata Curug Titang

Diperbarui: 5 Maret 2023   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Doc. Pribadi)

Halo teman-teman, disini saya akan menceritakan pengalaman saya saat berada di tempat rekreasi ekowisata Curug Titang. Tempat ini berada di Kabupaten Teamanggung, Kecamatan Tembarak, Desa Nampirejo, Dusun Titang.

Jarak sejauh sekitar enam kilometer (km) dari pusat kota menuju Curug Titang, Dusun Titang, Desa Nampirejo, Dari rumah saya bisa ditempuh dalam waktu sekitar 20 menit menggunakan sepeda motor. Hingga kini belum ada transportasi publik yang memadai menuju ke sana, sehingga hanya transportasi daring menjadi satu-satunya pilihan bagi pengunjung dari luar kota yang tidak membawa kendaraan sendiri.

Kondisi jalanan sudah cukup bagus tercermin dari kualitas aspal jalan yang dilewati. Nyaris tidak ada jalan berlubang maupun bergelombang menuju area wisata itu. 

Angin dari pegunungan berhembus riang saat melintasi kebun-kebun kopi ditepi jalan, berseling dengan tanaman bambu dan area pemukiman warga. Tidak perlu khawatir tersesat jika mengikuti beberapa penunjuk jalan yang telah dipasang untuk memudahkan orang mencari lokasi curug.

(Doc.Pribadi)

Sesampainya didekat lokasi curug, Jumat (4/3/2023) tiba-tiba turun gerimis. Tidak ditemui adanya pemandu wisata, petugas parkir, maupun penjaga di lokasi yang bisa mengarahkan jalur ke air terjun. Beruntung sejumlah warga yang ditemui di jalan dusun menyapa ramah, lalu menunjukan arah jalan. "Kerap tersiar berbagai cerita angker dan mistis dari curug. Jadi harus berhati-hati saat turun ke sana," ujar Sukiman (35) salah seorang penduduk.

Namun, lanjutnya, pesona berbalut cerita mistis ini malah kerap memunculkan rasa penasaran pada wisatawan. Karenanya mereka tertarik untuk datang berkunjung. Tak heran, kunjungan wisata ke Curug Titang ini cukup banyak pada hari libur atau jika cuaca sedang bagus. 

Tris (60) warga Dusun Titang, mengingatkan pengunjung dari luar kota untuk tidak turun ke curug, jika hujan semakin deras untuk alasan keselamatan. Pasalnya debit air yang mengalir dari Gunung Sumbing menuju Sungai Lungge itu terbilang tinggi dan sewaktu-waktu sanggup menyeret orang mengikuti arusnya.

(Doc.Pribadi)

Seorang warga berinisiatif menemani pengunjung yang hendak turun ke lokasi air terjun untuk memastikan keselamatan pengunjung. Pada tahap ini diperlukan ketahanan fisik dan kehati-hatian untuk menapaki sebanyak 175 anak tangga menuju sungai terdekat, dan 202 anak tangga menuju area paling dekat dengan air terjun. Tidak perlu khawatir keamanannya, karena tangga sudah dicor semen dan pengunjung bisa berpegangan pada palang besi disampingnya. Hujan makin deras saat sampai di tangga ke 202 tepi air terjun. 

Mestinya hanya tinggal beberapa Langkah kaki lagi melalui jalanan dari tanah bercampur lumpur dan menurun tajam. Hujan membuat jalan yang amat sempit dan terjal itu menjadi amat licin dan dirasa tidak aman untuk dilalui. Namun dari balik batang tanaman bambu dan dedaunan disekitar anak tangga terakhir sudah terlihat buih berwarna putih dari luncuran air terjun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline