Lihat ke Halaman Asli

Stefanus Yongki W.P

mahasiswa pertanian dan bisnis

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Diperbarui: 24 Oktober 2022   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tahukah kamu yang dimaksud dengan organisme pengganggu tanaman(OPT)?
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu factor pembatas penting dalam upaya peningkatan produksi sayuran dan mempunyai potensi menimbulkan kerusakan ekonomis atau gangguan pada tanaman padi, palawija atau tanaman yang dibudidayakan terpilih, tetapi tidak menutup kemungkinan OPT juga dapat menimbulkan kerusakan  pada hewan. 

Tanaman terserang OPT apabila tanaman tersebut menjadi tempat hidup dan berkembangbiaknya OPT, atau tanaman mengalami kerusakan karena OPT, dengan kepadatan populasi OPT atau intensitas kerusakan tanaman tersebut telah menyamai atau melebihi ambang pengendalian yang telah ditetapkan.

Berdasarkan jenis serangannya OPT dibedakan menjadi 3 yaitu termasuk didalamnya adalah hama, patogen penyakit, dan gulma. Hama dalam adalah semua bentuk gangguan baik pada manusia, ternak dan tanaman. 

Pengertian hama berkaitan dengan kegiatan budidaya tanaman adalah semua hewan yang merusak tanaman atau hasilnya yang mana aktivitas hidupnya ini dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis. Sebagai contoh dari hama adalah serangga, acari(tungai), keong, tikus, burung, babi hutan, landak, kera, musang, kelelawar, gajah, panda, dan segala sesuatu yang dapat merusak atau dapat menyebabkan kerugian pada tanaman yang dibudidayakan. 

Patogen penyakit adalah mikroorganisme parasit yang terus menerus menyerang tanaman selama patogen ini berhubungan dengan jaringan tanaman yang ditumpanginya. Sebagai contoh patogen penyakit adalah fungi, bakteri, nematoda, dan virus. Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya yang pertumbuhannya tidak dikehendaki dan umumnya merugikan karena dapat menghambat pertumbuhan, mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas produksi dan dapat menjadi sarang hama dan penyakit. Sebagai contoh gulma adalah benalu dan tali putri.

Dimana organisme pengganggu tanaman(OPT) ditemukan?
Organisme pengganggu tanaman(OPT) dapat kita jumpai didalam ekosistem alami maupun ekosistem pertanian(agroetekosistem). Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Adapun ekosistem itu sendiri  adalah suatu kesatuan komunitas beserta lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik di antara setiap komponen. Ekosistem alami terbentuk dengan sendirinya tanpa pengaruh manusia, semua proses interaksi yang didalamnya berjalan secara natural. Sedangkan ekosistem pertanian(agroetekosistem) merupakan buatan manusia. Agroetekosistem memiliki keaneragaman hayati yang lebih kecil dibandingkan dengan ekosistem alami karena dalam agroeteksistem karena ada aktivitas manusia untuk budidaya. Lahan aroeteksistem merupakan habitat bagi tanaman budidaya, tumbuhan liar, gulma, hewan dan mikroba yang dapat merugikan bagi petani. Pada agroeteksistem terdapat habitat tanaman yang dapat dikelompokkan menjadi habitat tanaman tahunan (perennial crop habitat) dan habitat tanaman semusim (annual crop habitat). Tanaman tahunan adalah tanaman yang terus tumbuh setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari 2 tahun. Perubahan struktur habitat tanaman tahunan terjadi secara periodik, yaitu hanya dalam bentuk daun yang gugur, buah yang gugur, pemangkasan, penyiangan, penggemburan tanah dan pemanenan. Sedangkan habitat tanaman semusim adalah tanaman yang dipanen dalam satu musim, yaitu antara 3-4 bulan. Pemanenan tanaman semusim bertujuan untuk digunakan sebagai pangan, pakan, sandang, obat-obatan atau jamu, bahan bakar bio, bahan baku industri, penghias taman, dan masih banyak lainnya. Adanya organisme pengganggu tanaman(OPT) pada tanaman yang dibudidayakan dapat merugikan bagi manusia karena kualitas panen dapat menurun secara ekonomis.
Bagaimana munculnya problema organisme pengganggu tanaman(OPT)?
Munculnya problema organisme pengganggu tanaman(OPT) terjadi karena ulah manusia dalam melakukan perubahan ekosistem alami menjadi buatan. Hal tersebut menyebabkan dampak negatif terjadinya ekosistem dalam keadaan tidak seimbang, sebagai contohnya merubah keaneragaman tumbuhan yang ada atau tumbuhan alami untuk melakukan budiaya secara monokultur. Selain itu, juga mengganti peran humus alami dengan pupuk buatan dan penggunaan pestisida secara terus menerus. Problema OPT muncul pada saat populasi pada suatu ekosistem meningkat dengan cepat sehingga gangguan pada tanaman mengakibatkan kerugian secara ekonimi. Pada suatu ekosistem mestinya terdapat rantai makanan (food chains) didalam rantai makanan tersebut terdapat penyusun yaitu, produsen, konsumen, dan dekomposer. Masing-masing komponen penyusun rantai makanan ini mempunyai hubungan satu sama lain. Berkurangnya atau musnahnya salah satu komponen penyusun rantai makanan berdampak pada penyusun rantai makanan yang lain. Hal ini dikarenakan penyusun ranta makanan yang menjadi pusat sumber makanannya. Didalam rantai makanan terdapat tingkat trofik, baik sebagai predator, parasite, maupun sebagai patogen penyakit. Perlakuan manusia yang kurang bijak mengakibatkan menurunnya populasi dari OPT yang akhirnya berdampak meningkatnya populasi OPT, sebagai contoh, penyemprotan zat racun pada lahan-lahan pertanian berdampak negatif terbunuhnya capung yang berperan sebagai predatod dari kutu daun dan serangga hama yang lain. Perburuan terhadap katak hijau disawah mengakibatkan meningkatnya hama wereng pada tanaman padi. Tetapi tidak menutup kemungkinan OPT juga dapat menguntungkan bagi petani setelah menerima nilai tambah secara ekonomis dengan adanya keberadaan organisme tersebut.sebagai contoh, keberadaan musang di kebun kopi yang mengumpulkan kotoran dengan sendirinya sehingga musang dijadikan hewan ternak bagi petani untuk meningkatkan nilai jual pembuatan kopi luwak yang mahal bagi penggemar kopi luwak.
Kapan organisme pengganggu tanaman(OPT) dikendalikan?
Pengendadian OPT dilakukan agar peningkatan populasi OPT tidak terus meningkat dan tidak menimbulkan kerugian bagi petani secara ekonimis. Pengendalian OPT dapat dilakukan melalui berbagai cara yaitu: Pengendalian secara fisik atau mekanik adalah tindakan mematikan hama secara langsung dengan menggunakan tangan atau alat. Pengendalian secara mekanik bertujuan untuk mematikan hama secara lagsung baik dengan hanya menggunakan tangan atau dengan menggunakan alat bantu lain. Pengendalian Hayati (Biological Control) adalah pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) oleh musuh alami atau agensia pengendali hayati. Namun dapat juga disebut mengendalikan penyakit dan hama tanaman dengan secara biologi, yaitu dengan memanfaatkan musuh-musuh alami. Pengendalian OPT secara kimiawi ialah pengendalian dengan cara menggunakan senyawa kimia (pestisida). Cara ini dianjurkan sebagai alternatif pengendalian terakhir karena meskipun ampuh membunuh sasaran, mempunyai efek sampingan yang berbahaya bagi kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia. Pengendalian secara kimiawi yang terus menerus dapat menyebabkan rusaknya lingkungan, organisme yang berguna, dan juga kesehatan bagi manusia baik pada petani maupun pada konsumen yang memanffatkan hasil panen dari tanaman tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline