Lihat ke Halaman Asli

L. J. Literary Works©

Writer, Novelist

Hidup Ibarat Roda

Diperbarui: 29 Mei 2022   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/dahniar78l

Dikisahkan, pada suatu ketika ada seorang mahasiswa kaya, dengan mobilnya yang mentereng terlihat sedang memasuki area parkir sebuah Universitas H dengan maksud ingin memarkir mobil barunya.

Terlihat seorang pria lansia yang sedang memasuki area parkir juga dengan upaya memarkir motor Vespa yang terlihat jadul.

Tanpa disengaja ketika hendak memarkir motornya, terlihat tangannya melemah dan lepas kendali dari pegangan motor tersebut dan alhasil motor Vespa miliknya pun jatuh dan menimpa mobil baru milik mahasiswa tadi.

Tanpa pikir panjang, mahasiswa yang telah diselimuti oleh amukan dan amarah tersebut lalu menghajar pria lansia hingga pria tua tersebut tak sadarkan diri dan harus dilarikan ke rumah sakit oleh petugas keamanan yang baru tiba di area parkiran pada saat jam pergantian shift. Begitu ia mengenali pria lansia itu, ia langsung segera menghubungi anak satu – satunya yang kebetulan ia kenal cukup dekat.

Sesampainya di rumah sakit, nyawa pria tersebut sudah tidak tertolong, dan tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan nyawa pria itu.

Selesai pemakaman sang ayah, mahasiswa yang tadinya mengenal anak si pemilik motor Vespa tersebut pun memanggil sang anak yang hanyalah seorang cleaning service di universitas tersebut, dan melaporkan kejadian ini kepada ayahnya yang merupakan pemilik universitas, sehingga akhirnya menyebabkan ia dipecat dan kehilangan pekerjaannya dan harus menyicil untuk membayar biaya ganti rugi bagian mobilnya yang rusak.

Masih dengan sikap sombong dan lagaknya mahasiswa itu pun meninggalkan sang pemuda yang sedang kebingungan.

10 tahun kemudian…

Di lokasi yang tidak jauh dari universitas yang sudah usang dan tua tidak terurus, nampak seorang pemuda dengan pakaian lusuhnya yang sedang dihajar oleh beberapa preman. Ia terlihat begitu kesulitan, dan memohon ampun untuk segera dibebaskan dari hajaran yang bertubi – tubi itu. Lalu, datanglah seorang pengusaha muda dari arah berlawanan dan menolong pemuda tersebut.

Tak salah lagi, ini adalah mahasiswa yang pada saat itu sudah menghilangkan nyawa ayahnya dan yang sudah membuatnya kehilangan pekerjaan dan yang sudah menghinanya pada saat itu, batinnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline