Secangkir kopi,
Ku seduh dalam dinginnya malam
Memacu liar degupan jantungku
Mengingatkanku pada manis pahitnya masa lalu
Hingga terbayang sosok yang ku sebut kamu
Secangkir kopi,
Menenggelamkanku ke dalam kenangan saat bersamamu
Mendekapku dalam sejuta rasa yang tak mampu ku urai
Mengais sosok yang kini tak dapat lagi ku rengkuh
Hingga akhirnya menciptakan tetes bulir air mata yang jatuh tak tertahan
Secangkir kopi,
Membawaku menuju sosok yang tak lagi dekat denganku
Membuat khayalan liar menari-nari dalam otakku
Menjamah gersangnya hati yang tak terurus setelah kepergianmu
Secangkir kopi,
Ku ingin menikmati berdua bersamamu
Dalam pekatnya malam
Dan dalam hangatnya tautan jemari tangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H