Lihat ke Halaman Asli

Mengambil Inspirasi dari Sosok Abdoel Moeis

Diperbarui: 10 November 2021   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Abdoel Moeis, tentu nama yang tidak asing di telinga kita. Yap, Abdoel Moeis adalah salah satu tokoh Pahlawan Nasional. Sebelum ke hal inspiratif, mari kita berkenalan kembali dengan sosok Pahlawan Nasional kita ini. Abdoel Moeis lahir 3 Juli 1886 di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat dan wafat pada 17 Juni 1959 di Bandung, Jawa Barat. Abdoel Moeis adalah orang pertama yang dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno pada 30 Agustus 1959. Abdoel Moeis merupakan seorang sastrawan, politikus, dan wartawan Indonesia. Dia juga merupakan pengurus besar Sarekat Islam dan pernah menjadi anggota Volksraad.

Abdoel Moeis memperjuangkan kemerdekaan melalui tulisan-tulisan dan aksinya. Abdoel Moeis memulai perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan menentang rencana pemerintah Belanda mengadakan perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaan Belanda dari Prancis. Kemudian pada tahun 1917 ia mendorong tokoh-tokoh Belanda untuk mendirikan Technische Hooge School (Institut Teknologi Bandung) di Priangan. 

Lalu tahun 1921 ia memimpin pemogokan kaum buruh di Yogyakarta. Kemudian Tahun 1923, ia mengundang para penghulu adat untuk bermusyawarah menentang pajak yang memberatkan masyarakat Minangkabau. Karena aksinya tersebut Abdoel Moeis dilarang berpolitik dan ia diasingkan ke Garut, Jawa Barat. Disanalah ia menyelesaikan novelnya yang cukup terkenal yaitu Salah Asuhan.

Tokoh Abdul Muis tentu mengispirasi kita untuk terus berkomitmen terhadap perjuangan dan nasib rakyat yang sedang dijajah. Khususya untuk saya pribadi, saya terinspirasi untuk terus berkomitmen untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan menyadari bahwa perjuangan tidak harus menggunakan senjata dan perang, tapi kita juga bisa melalui cara kita sendiri, seperti yang dicontohkan oleh Tokoh Abdoel Moeis adalah dengan tulisan dan aksi kita. Kita harus berani dalam menyuarakan aspirasi dan menentang kebijakan yang dirasa merugikan masyarakat. Tetapi ingat, tetap harus dengan cara yang baik. Misalnya dengan musyawarah.   

Keterangan :

Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bela negara

Nama : Ofana Tri Wibowo

NPT   : 21210026

Prodi  : Klimatologi 1

Dosen :Bapak FENDY ARIFIANTO, M.Si.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline