Lihat ke Halaman Asli

Jerit Langit

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

julang bambu ke ujung awan

penerang lampu tak hingga

meruak langit

tanpa tak sengaja

serasa terusik

atap bintang mengerang

jerit dalam kesunyian

luluh lantahkan peradaban

tatap pelangi memaksa terbit

gejolak adu

patahkan semangat bersatu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline