Lihat ke Halaman Asli

Pendar Budaya

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cover Pendar Budaya #1

Sekilas| Pendar Budaya

[caption id="" align="alignleft" width="423" caption="Cover Pendar Budaya #1"][/caption]

“Membuka Cakrawala Kebudayaan Indonesia”

Pendar Budaya, begitulah namanya. Sebuah buletin yang akan terbit secara rutin setiap bulan ini menyajikan informasi seputar kebudayaan. Baik yang bersifat mikro maupun makro. Pendar Budaya menawarkan konsep baru di dalam dunia jurnalistik. Menggabungkan sistem freelance writer dalam hal redaksional dan koperasi pada manajemen pemasaran. Dengan demikian, Pendar Budaya bersifat terbuka bagi siapapun yang ingin berkontribusi, berekspresi, dan mengapresiasi.

Bernaung di bawah Departemen Keilmuan & Kajian Budaya BEM FIB UI, Pendar Budaya lahir dari sebuah kecanduan cinta kebudayaan Indonesia, kesadaran mulia sang penggagas tentang sebuah media yang mampu mengakomodir ribuan ide dan pengetahuan kebudayaan di benak mahasiswa FIB. Mengusung slogan “Membuka Cakrawala Kebudayaan Indonesia”, Pendar Budaya akan berusaha menampung segala sesuatu yang berkaitan dengan isu kebudayaan di Indonesia.

Sebagai media baru di kalangan civitas akademik FIB UI khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya, Pendar Budaya menasbihkan 60 % isi berupa kajian kebudayaan nasional, 30 % berupa informasi pendidikan dan ke-Indonesia-an, dan 10 % untuk iklan dan lain-lain. Rubrik yang disajikan juga bersifat dinamis-selektif.

Sasaran pembaca Pendar Budaya adalah mahasiswa, profesional, dan budayawan. Baik yang berada di lingkungan FIB UI maupun diluar kampus UI. Namun tidak menutup kemungkinan, Pendar Budaya akan memiliki pembaca dari kalangan pelajar dan masyarakat pecinta kebudayaan.

Selain menerbitkan media dalam bentuk tercetak setiap bulannya, Pendar Budaya juga dapat diakses melalui blog Pendar Budaya. Sama hal dengan buletin tercetak, blog Pendar Budaya terbuka bagi mahasiswa FIB UI, dosen, dan alumni.

Pendar Budaya tidak berdiri sendiri. Karena menggunakan konsep baru di dunia jurnalistik, Pendar Budaya sangat menggantungkan ‘hidupnya’ kepada civitas akademik di lingkungan FIB UI. Artinya, keberlangsungan dan konsistensi penerbitan buletin ini sepenuhnya tergantung pada apresiasi dan kontribusi civitas akademik FIB UI, terutama unsur mahasiswa. Pendar Budaya juga melakukan kerjasama aktif dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dewan Kesenian, Budayawan, Seniman, Sanggar, Media Nasional, dan pihak-pihak lain yang juga bergerak di bidang kebudayaan.

Kedatangan Pendar Budaya di tengah-tengah masyarakat FIB UI diharapkan dapat memompa iklim kajian budaya di lingkungan FIB pada khususnya, dan UI pada umumnya. Sehingga tercipta potensi FIB UI sebagai Culture, Campus, and Enviroment.

Tentang Sebuah Nama

Awalnya, terdapat perdebatan tentang sebuah nama buletin. Kenapa harus Pendar Budaya? Begitulah pertanyaan yang seringkali muncul. Kebanyakan akan berasumsi, “Bukannya sudah ada media dengan nama Pendar Pena. Kenapa tidak mencari nama lain.” Redaksi sudah memikirkan hal ini secara mendalam. Pemilihan nama “Pendar Budaya” mempunyai dua alasan utama. Pertama, kata “pendar”yang bisa dimaknai “menyebar”, merupakan hakikat dari penerbitan buletin ini. Pendar Budaya tidak hanya ‘memendar’ kebudayaan dengan buletin. Namun akan menerbitkan majalah kebudayaan dan jurnal kebudayaan – untuk kalangan mahasiswa. Selain itu, Pendar Budaya tidak membatasi isi secara eksklusif. Artinya, semua mahasiswa FIB UI dapat berkontribusi, berekspresi, dan mengapresiasi kebudayaan Indonesia secara inklusif.

Kedua, kata ‘budaya’ yang identik dengan nama fakultas dan bidang kajian dalam buletin. Diharapkan dengan nama Pendar Budaya, buletin ini mampu menjalankan fungsi sebagai wadah aspirasi civitas akademik FIB UI dalam bidang kebudayaan nasional.

Harapan redaksi, semoga buletin Pendar Budaya mampu menjadi bagian kecil kajian kebudayaan di lingkungan FIB UI pada khususnya, dan lingkungan UI pada umumnya. Dukungan dari civitas akademik FIB UI dan pihak-pihak terkait adalah ‘nyawa’dari keberlangsungan buletin Pendar Budaya. Selamat membaca, kami tunggu kontribusi Anda!

http://pendarbudaya.blogspot.com  | twitter: @pendarbudaya  | fb: Pendar Budaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline