Lihat ke Halaman Asli

Henry Winata

Hidup menikmati sastra

Senyum Bunga Marlin

Diperbarui: 15 Februari 2018   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: pixabay

Dibawah bayang tumpukan batu tua 
Kenangan itu terus meriak
Berdebar nafas kehidupan mengalir
Menatap anugerah langit

Dua bintang bersinar lembut
Memekarkan keindahan kelopak bunga
Terkecap rasa manis di udara
Badai hidup pun menghilang
Bening mengalirkan asa berdendang
Membuai jiwa tumbuhkan rasa
Mabuk dalam genangan rasa
Menggenggam tali harap
Mengikat arti hidup

Jalan dunia berisi kepahitan
Kecut langit ternyata penuh petir
Keras tertikam kenyataan getir

Dia tumbuh di atas tanah kering
Dan berbunga diatas batu berkerikil

Walau hanya sejenak kala
Wujudnya telah terpahat sempurna
Berwarna penuh keindahan
Berwangi penuh keharuman

Hati pun erat tergenggam rindu
Menatap senyum Bunga Marlin

-Makassar, 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline