Lihat ke Halaman Asli

Ody Souisa van Soumeru

PNS Pada Kementerian Hukum dan HAM Maluku

Jajaran Rutan Masohi Peringati Hari Kesaktian Pancasila

Diperbarui: 2 Oktober 2023   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokpri

Untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang ke 37 Tahun 2023 yang jatuh pada 01 Oktober kemarin, Jajaran Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Masohi laksanakan Upacara, Senin pagi tadi. Berlokasi di Lapangan Bola, Upacara yang dihadiri seluruh jajaran Rutan Masohi, Adik-adik Pramuka Gudep Siwabessy dan perwakilan WBP berlangsung dengan penuh khidmat.

Bertindak selaku Inspektur Upacara, Kepala Regu Pengamanan Rutan Masohi yang membacakan sambutan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Yasona H. Laoly). Dalam sambutannya, Ia mengatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang dikenal dengan kekayaan keberagamannya baik itu agama, ras, suku, serta adat-istiadat. Hal inilah yang membuat Pancasila bisa menjadi Ideologi yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan melalui nilai yang tercantum dalam Pancasila.

Peringatan hari Kesaktian Pancasila perlu dijadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah dan harus kita lakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang Tangguh dimasa kini dan bangsa yang Tangguh di masa yang akan datang. "Mengapa Pancasila itu sakti, selalu dapat bertahan dan terus dapat menunjukkan eksistensinya dari guncangan kisruh politik di negara ini? Jawabannya adalah karena Pancasila itu merupakan media pemersatu bangsa yang didalamnya terkandung nilai-nilai toleransi, harmonisasi, dan bersifat terbuka mengikuti perkembangan zaman," lanjutnya.

Ia juga mengatakan bahwa Pancasila hadir atas Karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa

Dokpri

kepada Indonesia dan Petunjuk bagi seluruh Bangsa Indonesia dalam memajukan bangsanya dimasa-masa yang akan datang. Sebelum mengakhiri sambutannya, Yasona mengajak seluruh keluarga besar Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menjadi teladan dan contoh dalam mengaktualisasikan Pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju serta mewujudkan cita-cita proklamasi Kemerdekaan Indonesia. "Kita Bersatu membangun bangsa untuk  mewujudkan tatanan kehidupan Masyarakat yang rukun, damai, adil  dan Sejahtera dalam kemakmuran dan Makmur dalam keadilan. Makna Kesaktian Pancasila dengan menumbukan Jiwa Nasionalisme dan Patriotisme mulai dari diri sendiri. Pancasilan membuat perbedaan menjadi kekayaan, Pancasila merajut keragaman jadi Keindahan, dan Pancasila itu menyatukan perbedaan," pesan orang nomor satu di Kementerian Hukum dan HAM RI.

Ditempat berbeda, Yusuf Mukharom (Karutan Masohi) mengapreasiasi seluruh petugas yang meskipun dalam kesibukan masing-masing tapi masih meluangkan waktu ikut Upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila. "Terima kasih Bapak/Ibu Petugas karena sudah meluangkan waktunya untuk mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila. Meskipun hari ini baru bisa diperingati, akan tetapi terlihat begitu besar antusiasme seluruh petugas bahkan tidak terkecualikan adik-adik Gerakan Pramuka Gudep Siwabessy serta perwakilan WBP Rutan Masohi," ungkap Yusuf.

Hal ini menunjukkan, lanjutnya, kalua petugas bahkan WBP sadar akan betapa pentingnya Nilai-nilai Pancasila yang harus dipegang teguh dan teraplikasikan dalam keberagaman hidup sebagai Bangsa yang besar, berbeda suku, agama, ras dan budaya. "Hari Kesaktian Pancasila memiliki makna yang sangat penting bagi kita semua. Makna tersebut dilihat dari dua aspek yakni aspek Sejarah dan Aspek Aktual. Aspek Sejarah, Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI. Para pahlawan revolusi ini adalah symbol semangat juang dan pengorbanan untuk mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Indonesia seperti yang dituangkan dalam Sambutan Bapak Menteri kita," tuturnya.

Sedangkan dari Aspek Aktual, menurutnya hari Kesaktian Pancasila merupakan hari untuk meningkatkan rasa Nasionalisme dan Patriotisme Masyarakat. Rasa Nasionalisme dan Patriotisme ini dapat ditunjukkan sehari-hari, serta menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dari segala bentuk ancaman dan gangguan. Ancaman dan gangguan ini dapat berupa ideologi-ideologi asing yang tidak sesuai dengan Pancasila, serta isu-isu yang dapat memecah belah Bangsa Indonesia.

Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline