Lihat ke Halaman Asli

Ody Rahmadan

Mahasiswa

Lawang Sewu: Tempat yang Mengesankan untuk Wisata Sejarah hingga Mistis

Diperbarui: 28 Desember 2022   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kota Semarang, Kota yang merupakan Ibukota Provinsi Jawa tengah ini memiliki banyak sekali potensi wisata yng menarik untuk dikunjungi. Kota yang memiliki julukan Kota Lumpia ini menyimpan banyak sekali potensi wisata yang menarik. 

Salah satu tempat wisata paling terkenal di Semarang ini ialah Lawang Sewu. Bagi kalian yang ingin pergi ke Kota Semarang maka Lawang Sewu wajib menjadi destinasi kalian karena merupakan ikon pariwisata Kota Semarang. 

Tidak ada yang tidak mengenal Lawang Sewu di Kota Semarang bangunan indah yang terletak di sebelah Tugu muda atau tepatnya Jl. Pemuda No.160, Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Lawang Sewu yang dahulu lebih dikenal sebagai tempat yang menyeramkan dan menyimpan banyak cerita mistis kini telah berubah menjadi tempat yang ramah dan Indah bagi para pengunjung. Hal ini berkat pengelolaan pemerintah dan PT KAI sehingga Lawang Sewu dapat dipoles menjadi Museum yang megah yanpa mengurangi nilai sejarah di setiap sudutnya.

Untuk Pengunjung sendiri bisa datang ke Lawang Sewu mulai dari jam 7 pagi hingga 9 malam. Harga tiket masuknya untuk dewasa adalah Rp 10.000,-, pelajar Rp 5.000,-, dan anak-anak Rp 5.000,-. 

Selain itu juga untuk makanan dan minuman sendiri pengunjung tidak perlu khawatir karena ada warung atau tempat makan yang disediakan di dalam kawasan Lawang Sewu. Bagi pengunjung juga disediakan Educator atau Tour Guide yang dapat membantu pengunjung dalam mencari tau wawasan lebih dalam mengenai Lawang Sewu ini.

Lawang Sewu yang sekarang terkenal menjadi Museum ini merupakan saksi sejarah perkembangan Kereta Api di Indoesia. Sebelum kesana kita harus tau dulu arti dari Lawang Sewu. Lawang sendiri adalah Pintu sedangkan Sewu adalah Seribu jadi artinya adalah Seribu pintu. Sebenarnya Pintu dari Lawang Sewu sendiri tidak mencapai Seribu akan tetapi Seribu disini menggambarkan bahwa Lawang Sewu memiliki pintu yang banyak hingga terlihat seperti seribu pintu.

Tujuan dari penggunaan pintu yang banyak ini adalah agar sirkulasi udara menjadi lancar. Jendela yang ada juga dirancang untuk memaksimalkan udara yang masuk ke dalam ruangan, selain pintu yang berjumlah banyak. 

Pengaturan sirkulasi dengan ventilasi, nampaknya diperhatikan dengan seksama menggunakan prinsip ventilasi silang dan peninggian bagian langit-langit gedung. 

Terdapat juga bangunan menara yang juga berfungsi sebagai ventilasi udara sekaligus menambah kesan estetika dari bangunan Lawang Sewu. Selain itu, banyaknya bukaan-bukaan (pintu, jendela, dan ventilasi) dapat memaksimalkan pada pencahayaan bangunan Lawang Sewu sehingga tetap terlihat terang tanpa lampu di siang hari. Pencahayaan juga didapatkan pada ruangan yang terdapat kaca patri didalamnya, menghadap arah matahari terbit. Pintu yang banyak ini juga menjadi spot yang menarik sebagai tempat foto bagi para pengunjung.

Kembali ke Sejarah Lawang Sewu ini dahulu Lawang Sewu digunakan sebagai Kantor Pusat Kereta Api Swasta NISM (Nederlandschindische Spoorweg Maatschappij) yang dibangun di atas lahan seluas 18.232 m2. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline