Lihat ke Halaman Asli

Resensi Film : Kalam2 Langit layak dapat 2 jempol

Diperbarui: 22 April 2016   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="kalam2 langit wajib di tonton"][/caption]

 

Ini 7 alasan kenapa film kalam2 langit memang layak dan “wajib” untuk di tonton :

 

1.      Untuk anda para ortu yang anaknya sudah/sedang/akan dikenalkan dengan al-qur’an, baik yang sudah masuk ke pesantren/lembaga qur’an, yang sedang belajar konsisten mengaji/tilawah qur’an baik yang masih belajar membaca maupun yang sudah lancar. Film ini sangat bagus untuk memberi contoh kepada mereka dan kita akan motivasi dan semangat dalam belajar membaca qur’an dengan tartil/benar.

2.      Dialog/komunikasi dengan bahasa sehari-hari yang ringan serta adegan2 yang bebas dari unsur kekerasan, SARA ataupun pornografi, membuat film ini bisa ditonton bersama anak/keluarga, apalagi didalamnya ada tokoh “Fajar kecil” yang sering diinsert saat belajar mengaji dengan ibunya.

3.      Penonton sejak adegan awal, secara rapi di jaga gejolak emosinya, sejak konflik fajar kecil dengan bapaknya hingga konflik2 lanjutannya, membuat penonton tetap fokus menikmati jalannya alur cerita. Ditambah dengan backsound yang tertata, serasi dan apik menemani setiap adegan2.

4.      Bagi orang yang awam dengan dunia pesantren –seperti saya-, konflik yang terjadi dan ditampilkan di pesanter, secara lembut diangkat dan tanpa terlalu di explore melebar, sehingga masyarakat diajak melihat bahwa di dunia pesantren pun ada “segelintir” orang atau “ustadz” yang masih memiliki dan menuruti hawa nafsu dunia. Artinya walaupun pesantren identik dengan orang-orang yang taat agama, namun tidak menjamin 100% orang2nya lurus. Sama seperti dunia pendidikan lainnya yang umum, selalu ada orang yang berpelaku “tidak lurus” dan itu biasanya dilakukan oleh segelintir orang atau oknum.

5.      Sepanjang tayangan, yang diselingi dengan tilawah, dan merupakan bagian dari inti cerita, penonton tanpa dipaksa/terpaksa, secara langsung maupun tidak langsung dibawa ke dalam suasana yang menyejukkan, penuh suara-suara merdu orang tilawah (yang penulis pun masih penasaran dengan pemilik suara tersebut, apakah dari actor langsung atau bukan), sangat menenangkan untuk didengar.

6.      Sebuah kerinduan. Film ini banyak mengangkat tema tentang kerinduan. * kerinduan anak kepada ibunya, * kepada bapaknya, * kepada pesantren, * kepada Al-Qur’an, * kepada keberhasilan. Pun pada kerinduan para jomblo akan calon pasangannya yang soleh/ah hehehe serta kerinduan pada alunan merdu pembacaan kalam illahi

7.      Mata penonton dimanjakan pada pemandangan2 asri, indah dan penuh keserhanaan. Suasana pesantren, jalan raya yang kanan dan kirinya bukit dan pemohonan, pantai danlautan biru yang sangat indah, berkat angle/sudut pengambilan gambar yang professional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline